Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah jurnalis yang datang ke lokasi debat publik pemungutan suara ulang (PSU) Pesawaran, di salah satu hotel di Kota Bandarlampung merasa kecewa karena dibatasi untuk meliput hajat masyarakat.
"Kami merasa kecewa karena tidak boleh masuk ke dalam ruangan untuk meliput debat PSU Pesawaran," kata salah satu jurnalis, Yudha di Bandarlampung, Minggu.
Dia pun mengatakan bahwa kalaupun para jurnalis dibatasi untuk masuk ke dalam, setidaknya pihak penyelenggara menyediakan lokasi ruang tunggu dengan layar.
"Ini kan tidak ada. Bahkan layar untuk kami menonton saja tidak disediakan," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa saat dirinya bersama sejumlah jurnalis masuk ke lokasi debat, namun dihadang oleh pihak pengamanan ataupun polisi.
"Polisi bilang kami tidak boleh masuk, kalau tidak ada id card KPU Pesawaran, itu perintah Kapolres," kata dia.
Dia mengatakan bahwa debat PSU Pesawaran terasa eksklusif, karena hanya beberapa media saja yang boleh masuk, padahal debat publik Gubernur Lampung yang lalu banyak media yang masuk untuk meliput.
"Kami cuman mau meliput bukan buat rusuh di dalam. Kami mau menyebarkan informasi yang akurat tapi tidak bisa karena terhadang polisi di depan," kata dia.
Diketahui KPU Pesawaran melaksanakan debat Publik untuk pemungutan suara ulang (PSU) antara pasangan calon Supriyanto- Suriansyah dan Nanda Indira-Antonius Muhammad Ali.