Ekspektasi tinggi Manchester United ke Manuel Ugarte

id Manchester United, Manuel Ugarte, Erik ten Hag Oleh Jafar M Sidik

Ekspektasi tinggi Manchester United ke Manuel Ugarte

Ilustrasi - Pemain Uruguay Manuel Ugarte saat membela timnas di ajang Copa America 2024. (Photo by Robyn Beck / AFP) (AFP/ROBYN BECK)

Jakarta (ANTARA) - Musim lalu Manchester United babak belur sampai-sampai terlempar ke urutan kedelapan klasemen Liga Premier, yang merupakan terburuk sejak liga utama sepak bola Inggris direbranding menjadi Liga Premier pada 1992.

Cedera yang menimpa sejumlah pemain inti menjadi salah satu faktor yang membuat Setan Merah sempoyongan, yang akan memalukan jika terulang musim ini.

Pelatih Erik ten Hag menjadi sasaran kemarahan penggemar United, bukan lagi cuma Keluarga Glazer yang menjadi pemilik saham mayoritas klub itu.

Tetapi sejak awal tahun ini, Glazer harus menyerahkan operasional sepak bola United kepada Sir Jim Ratcliffe yang membeli 25 persen saham United pada Desember 2023.

Ratcliffe sendiri mulai efektif mengurusi United ketika bursa transfer Januari silam tutup sehingga tak sempat membeli pemain baru ketika United berantakan di separuh musim lalu.

Opsi-opsi yang dimiliki ten Hag pun menjadi sangat terbatas, yang akhirnya membuat United jeblok.

Tapi pelatih asal Belanda itu juga menjadi faktor besar di balik terpuruknya United musim lalu, terutama karena pendekatan bermainnya yang acap membingungkan.

Hanya karena menjuarai Piala FA, nasib ten Hag terselamatkan, dan demikian pula dengan muka United di Eropa dengan tampil dalam Liga Europa.

Ten Hag sebenarnya sudah benar dalam membaca kebutuhan tim, yakni lapangan tengah dan lini belakang.

Dia terus meminta pemilik United agar mendatangkan pemain-pemain tepat di dua departemen itu.

Lapangan tengah adalah ruang mesin yang meminyaki sebuah tim dalam bagaimana menyerang dan bertahan.

Sektor ini menjadi gerbang yang memastikan bola mengalir ke depan untuk memanasi energi tim serang agar eksplosif.

Tapi lini tengah juga menjadi pelapis untuk lini pertahanan yang solid yang berdampak baik pada kepercayaan diri tim.

Kendati memiliki Casemiro yang bereputasi hebat di Real Madrid, mobilitas gelandang asal Brazil ini sudah berkurang, sehingga acap tak bisa memanaskan mesin permainan United.




Halaman berikut: Monster lapangan tengah Monster lapangan tengah

Memang masih ada gelandang muda Kobbie Mainoo yang tampil impresif sepanjang musim lalu.

Namun Mainoo membutuhkan mitra yang memiliki mobilitas sama tinggi dengan dia, yang membuatnya tak terlalu sering membantu pertahanan.

Casemiro memang berdampak besar pada musim pertama ten Hag di United, walau yang diinginkan ten Hag sebenarnya adalah gelandang Barcelona, Frenkie de Jong.

De Jong gagal didapatkan karena Keluarga Glazer tak mau berusaha banyak demi merayu de Jong dan Barcelona.

Kini, setelah seperempat saham United dikuasai Ratcliffe, ten Hag mendapat momentum untuk mengubah total lini tengah United seideal yang dia dambakan.

Setelah mendapatkan bek tengah muda Leny Yoro dari Lille, striker Joshua Zirkzee dari Bologna, dan duet pertahanan Bayern Muenchen, Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui, ten Hag tak mau lagi berkompromi tentang kriteria gelandang tengah idamannya.

Dia bernafsu mendapatkan gelandang tengah bermobilitas tinggi dan bermental petarung seperti de Jong atau Casemiro sewaktu muda, apalagi Sabtu pekan lalu Brighton & Hove Albion menyingkapkan fakta bahwa lini pertahanan Setan Merah masih serapuh dulu.

Bukan hanya karena United tak bisa memasang Leny Yoro akibat cedera, tapi juga akibat tiadanya gelandang bertahan petarung yang energik.

Mainoo menjadi lebih sering membantu pertahanan karena pergerakan Casemiro sudah melamban, padahal Mainoo adalah gelandang tengah berorientasi menyerang.

Di sektor inilah United memiliki bolong besar. Mereka setengah mati menginginkan gelandang energik yang memanaskan mesin permainan tim dan sekaligus membebaskan Mainoo untuk memetakan serangan.

Manuel Ugarte, gelandang bertahan yang menawan selama membela Paris Saint Germain di Prancis dan saat Uruguay bertualang di Copa America 2024, dianggap pilihan ideal.

Dengan 403 tekel dan cegatan bola, Ugarte adalah salah satu gelandang terbaik di Eropa. Dia memiliki rata-rata jumlah tekel per 90 menit tertinggi kedua di lima liga utama Eropa.

Dia jago tekel, piawai menuntaskan umpan, dan cerdik mencegat bola. Tak ada gelandang United saat ini yang memiliki kualifikasi selengkap Ugarte.

Selama Copa America 2024, Ugarte adalah monster yang membuat tim-tim lawan tersandung sebelum bisa menguji zona pertahanan Uruguay.

Tekelnya yang bersih dan keterampilan dalam mengusai bola, membuat rekannya sesama gelandang tengah, Federico Valverde, anteng membantu rekan-rekannya di Uruguay meneror pertahanan lawan selama Copa America 2024.




Halaman berikut: Urgensi tinggi Ugarte Urgensi tinggi Ugarte

Kualifikasi seperti Ugarte yang mungkin diharapkan ten Hag dari seorang gelandang tengah. Ugarte bisa menjadi bagian terpenting untuk formula ampuh dalam menangkal ofensif lawan sebelum mengganggu lini belakang United, dan sekaligus membebaskan Mainoo untuk membantu mengaransemen serangan.

Dengan usia yang lebih muda baik dibandingkan dengan de Jong maupun Casemiro, Ugarte menjanjikan energi segar untuk ruang mesin permainan United.

Ugarte semakin dibutuhkan karena akhir pekan ini United bakal menjamu Liverpool di Old Trafford. Dua kali kalah berturut-turut tak saja akan memalukan Setan Merah, tapi juga menjadi tamparan keras untuk ten Hag.

Sayang, transfer senilai total 60 juta euro (Rp1,02 triliun) dalam kontrak selama lima tahun untuk pemain Uruguay ini baru rampung Jumat tengah malam waktu setempat, padahal untuk bisa dimainkan melawan Liverpool, Ugarte harus didaftarkan paling telat Jumat siang.

Jadilah ten Hag kembali harap-harap cemas, apalagi dia sudah kehilangan Scott McTominay yang terpaksa dijual ke Napoli demi memuluskan jalan Ugarte ke Old Trafford.

Ten Hag sendiri sudah empat kali bertemu dengan manajer Liverpool Arne Slot sewaktu keduanya melatih di Belanda. Mereka sama-sama mencatat dua kemenangan.

Liverpool memiliki resume lebih cerah yang bukan saja karena memenangkan dua laga pertama musim ini, tapi juga karena statistik cemerlang di Old Trafford.

The Reds hanya sekali kalah dari enam lawatan terakhir pertandingan liga di Old Trafford, selain hanya sekali kalah dari 20 pertandingan liga terakhirnya.

Liverpool juga memiliki predator mengerikan pada diri Mohamed Salah yang merupakan pemain lawan yang mencetak gol paling banyak di Old Trafford. Salah sudah menciptakan 14 gol dan empat assist dari 11 pertemuan Liverpool dengan United.

Salah yang beroperasi di sayap kanan bakal menjadi momok untuk Diogo Dalot yang digeser ke kiri pertahanan karena Luke Shaw cedera. Dalot juga dituntut mengalirkan bola ke kiri serangan United kepada Marcus Rashford.

Dalot bisa lebih efektif lagi menunaikan dua tugas itu, seandainya pertahanan United konsisten solid, sehingga menunjangnya dalam mengeksploitasi lebar lapangan.

Untuk mencapai hal itu Setan Merah harus menggelarkan gelandang bertahan petarung dengan mobilitas tinggi. Dan kualitas itu ada pada diri Ugarte.

Saat melawan Brighton akhir pekan lalu, duet Mainoo-Casemiro kurang efektif dalam melindungi bek tengah dan saat menyokong lini serang Setan Merah.

Itu akan menjadi tantangan besar bagi United kala menghadapi Liverpool esok Minggu.

Jika Liverpool bisa diredam, maka Setan Merah akan lega. Tapi jika tidak, urgensi memainkan Ugarte semakin tinggi.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekspektasi tinggi Manchester United kepada Manuel Ugarte