Jakarta (ANTARA) -
Awal mula kejadian ketika mereka sedang duduk berdiskusi di sebuah lokasi di Blok M, Jakarta Selatan. "Lalu kami melihat ada konten dengan muatan pornografi," katanya.
Feriyawansyah menjelaskan pelaporan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi hukum kepada masyarakat dan menyelamatkan generasi muda.
"Kami sebagai pemantau, pengamat media sosial dalam hal ini, kami membuat laporan terkait adanya indikasi dugaan yang sedang viral sekarang dengan laporan polisi terkait adanya asusila pornografi. Kami merasa ini tidak pantas," katanya.
Akun media sosial (medsos) tersebut mengunggah konten pornografi. "Akibat ini kami merasa akan merusak anak-anak bangsa ini. Makanya dengan adanya salah satu akun ini," katanya.
Feriyawansyah juga berharap Polda Metro Jaya segera menangkap penyebar video asusila tersebut.
"Supaya jangan sampai berkembang luas sehingga akan merusak mental bangsa kita, kami sebagai pemerhati medsos kami sangat miris lihat kejadian ini," katanya.
Dia meminta Komisi Perlindungan Anak (KPAI) agar memberikan perhatian kepada kasus ini. "Kepada pihak Kepolisian agar perkara ini menjadi atensi segera, pelaku pembuat agar segera ditangkap," katanya.
Dia juga membawa sejumlah bukti seperti "flashdisk" yang berisi cuplikan video yang disebarkan oleh akun tersebut. Selain itu juga tangkapan layar berupa potongan-potongan gambar yang menampilkan beberapa adegan di video tersebut.
Feriyawansyah menambahkan terlapor dalam kasus ini masih dalam tahap penyelidikan (lidik) dengan dikenakan Pasal 27 junto Pasal 45 Ayat 1 dan atau Pasal 4 ayat 1 Junto Pasal 29 dan atau Pasal 7 Undang-Undang (UU) Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.