Kadin Lampung: Pemadaman listrik berdampak kepada dunia usaha

id Kadin Lampung, pemadaman listrik, dunia usaha lampung

Kadin Lampung: Pemadaman listrik berdampak kepada dunia usaha

Ilustrasi - Masyarakat tengah memanfaatkan jaringan listrik dan internet di kafe-kafe yang menggunakna genset di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Pemadaman listrik ini membuat ekonomi digital lumpuh
Bandarlampung (ANTARA) -
Koordinator Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung Romi Junanto mengatakan kejadian pemadaman listrik di daerahnya telah berdampak kepada dunia usaha.
 
"Pemadaman listrik ini membuat ekonomi digital lumpuh, dari kemarin banyak mini market, UMKM, restoran, dan pedagang pinggir jalan yang mengandalkan listrik dan pembayaran digital tutup seharian," ujar Romi Junanto saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.

Ia meminta pemadaman listrik yang terjadi itu tidak berlanjut, sebab pemadaman listrik yang terjadi cukup lama itu telah merugikan sektor industri dan UMKM.

"Kemudian SPBU, mesin ATM yang sepenuhnya mengandalkan listrik juga tak bisa beroperasi. Masyarakat yang tak membawa uang tunai sempat kesusahan, lalu dunia usaha harus menyediakan genset agar produksi tetap berjalan. Hal itu membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih tinggi untuk membeli solar non subsidi," ucap dia.

Dia melanjutkan PLN seharusnya memiliki cadangan jaringan yang terinterkoneksi di beberapa titik. Sehingga jika terjadi kerusakan di area tertentu sistem kelistrikan tidak lumpuh total.

"Kalau kompensasi semua sudah diatur Peraturan Menteri ESDM nomor 27 tahun 2017, tapi persoalannya bukan kompensasi melainkan harus ada bentuk pertanggungjawaban moril," tambahnya.

Tanggapan atas adanya dampak pemadaman listrik itu pun dikatakan oleh salah satu pengusaha kafe di Lampung, Irfan.

"Mengenai hal ini secara operasional memang terdampak karena belum ada genset, dan banyak pelanggan yang ingin ke kafe karena butuh listrik dan jaringan internet saat listrik padam," kata Irfan.

Dia mengatakan dampak lainnya akibat listrik padam adalah bahan makanan beku 30 persen harus dibuang, kemudian seharusnya menyeduh kopi menggunakan mesin espresso jadi harus manual.

"Tapi kalau untuk pemadaman yang sifatnya force majeure, kalau bagi pelaku usaha seharusnya memang ada kompensasi, karena golongan listrik yang kami pakai golongan bisnis. Dan kompensasi itu bisa macam-macam bentuknya, seperti ada insentif potongan biaya tagihan karena ada pemadaman, ataupun misalnya insentif subsidi pengadaan genset bagi pembelian dari pelaku UMKM," tambahnya.

Baca juga: PLN Lampung klaim listrik 854.436 pelanggan nyala bertahap

Baca juga: Pemprov Lampung berharap layanan kelistrikan PLN segera pulih

Baca juga: Layanan usaha warga Bandarlampung terdampak pemadaman listrik