Pj Bupati minta warga Lampung Barat waspada cuaca ekstrem

id Lampung Barat ,PJ bupati minta warga waspada cuaca ekstrim ,Bencana alam

Pj Bupati minta warga Lampung Barat waspada cuaca ekstrem

Penjabat bupati Lampung Barat Nukman saat menyerahkan bantuan beras kepada sejumlah masyarakat. (ANTARA/HO-Kominfo Lampung Barat)

Mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan semua harus tetap waspada terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, ujarnya

Lampung Barat (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat, Nukman meminta kepada masyarakat di wilayah tersebut untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana dan cuaca ekstrem.

Nukman mengimbau masyarakat untuk tidak dulu melakukan aktivitas di titik-titik bencana guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan apalagi mengancam keselamatan.

"Mengingat cuaca saat ini cukup ekstrem saya mengimbau kepada masyarakat agar untuk tidak melakukan aktivitas seperti biasanya terutama pada titik-titik yang rawan bencana," kata Pj Bupati Lampung Barat Nukman, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat.

Ia juga meminta kepada jajaran pemerintah kecamatan dan pekon (desa) untuk senantiasa melakukan kesiapsiagaan bencana dan memberikan edukasi serta sosialisasi mengenai bencana kepada masyarakat.

"Kepada para camat dan peratin se-Kabupaten Lampung Barat saya minta untuk tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat terkait dengan kewaspadaan bencana," kata dia.

Menurutnya kewaspadaan terhadap bencana harus menjadi perhatian bersama seluruh aparat di wilayah Kabupaten Lampung Barat serta lapisan masyarakat.

"Mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan semua harus tetap waspada terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu," ujarnya.

Ia juga mengatakan, memasuki pertengahan tahun 2024 ini cuaca terbilang cukup ekstrem. Dengan curah hujan yang cukup tinggi disertai angin beberapa hari lalu mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Barat mengalami bencana banjir dan longsor.

"Bencana alam banjir dan longsor persisnya terjadi di Kecamatan Sumber Jaya, Kebun Tebu dan Gedung Surian," ujarnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi di tiga Kecamatan tersebut memicu luapan sungai Way Besai dan kali-kali kecil, sehingga menyebabkan banjir di pemukiman warga Pekon Purawiwitan sehingga menenggelamkan ratusan hektare areal sawah yang sedang masa tanam padi usia tiga bulan.

Ia menjelaskan, tidak hanya banjir dan longsor. Masyarakat Kecamatan Suoh digemparkan dengan suara letusan dari arah wisata Nirwana Suoh yang mengeluarkan kepulan asap tebal dan memuntahkan material pasir ke sekitar area dentuman.