Dampak Siklon Anggrek berpotensi menimbulkan bencana karena akan terjadi hujan disertai intensitas lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
"Dari pengamatan citra radar sudah ada peningkatan curah hujan di wilayah Bengkulu. Selain itu siklon ini juga berdampak terhadap tinggi gelombang yang diperkirakan mencapai tiga meter," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Muhammad Fajar, saat dikonfirmasi di Bengkulu, Rabu.
Ia menerangkan, meskipun posisi Siklon Anggrek masih jauh dari daratan Bengkulu, namun secara tidak langsung tetap bisa berdampak terhadap cuaca di Provinsi Bengkulu.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat Bengkulu dapat melakukan sejumlah langkah-langkah pencegahan terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor.
"Kami imbau warga untuk berhati-hati terkait kemungkinan terjadinya banjir dan longsor, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor," ujar dia.
Kemudian, masyarakat juga dapat memantau perkembangan cuaca secara berkala melalui saluran resmi BMKG serta meminta semua pihak untuk saling mendukung guna meminimalkan risiko dan kerugian akibat dampak Siklon Anggrek.
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu menyiagakan 55 personel untuk berjaga secara bergantian untuk mengantisipasi terjadinya bencana selama musim penghujan.
"Dinsos Kota Bengkulu memiliki 55 orang personel dan mereka nantinya akan berjaga secara bergantian dengan empat orang setiap satu kali berdinas," terang Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang.
Selain itu, Dinsos juga menyiapkan posko kesiapsiagaan taruna siaga bencana di Kota Bengkulu yang akan beroperasi selama 24 jam untuk menerima laporan dari masyarakat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau warga Bengkulu waspadai dampak Siklon Anggrek