Belasan rumah di Situbondo hancur diterjang puting beliung

id BPBD Situbondo, puting beliung Situbondo, bencana alam angin, rumah warga diterjang angin puting beliung

Belasan rumah di Situbondo hancur diterjang puting beliung

Rumah warga di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, rata dengan tanah setelah diterjang angin puting beliung. Selasa (26/9/2023) petang. FOTO ANTARA/HO-BPBD Situbondo

Situbondo, Jatim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat belasan rumah warga di Desa Jatisari hancur diterjang angin puting beliung pada Selasa (26/9) petang.

Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto di Situbondo, Jawa Timur, Rabu. mengatakan peristiwa angin puting beliung yang datang tiba-tiba itu menerjang dan merusak belasan rumah warga di beberapa RT Dusun Camplok, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa.

"Angin puting beliung terjadi menjelang Selasa (26/9) petang kemarin, dan petugas kami setelah mendapatkan informasi langsung ke lokasi bencana alam tersebut dan membantu membersihkan puing-puing bangunan rumah warga," katanya.

Dia menyebutkan ada 14 rumah warga terdampak angin puting beliung dan mayoritas mengalami rusak ringan seperti rusak pada atap rumah ( genteng) dan asbes rumah jebol akibat terjangan angin puting beliung.

Ia menjelaskan saat peristiwa angin puting beliung menerjang Desa Jatisari semua warga langsung menyelamatkan diri keluar rumah, sehingga tidak ada korban jiwa, namun kerugian akibat bencana angin puting beliung ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

"Dari keterangan warga, angin puting beliung datang tiba-tiba dan rumah warga ada rusak ringan dan rusak berat," katanya.

Ia menambahkan, upaya petugas BPBD melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah desa dan Muspika setempat, guna mengetahui situasi kondisi di lapangan serta kebutuhan warga yang mendesak.

"Petugas kami di lapangan sudah melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa dan inventarisasi rumah warga terdampak bencana angin puting beliung," demikian Sruwi Hartanto.