300 pekerja migran diberangkatkan ke Korea Selatan dibiayai pemerintah

id Benny Rhamdani,BP2MI,Pekerja migran indonesia

300 pekerja migran diberangkatkan ke Korea Selatan dibiayai pemerintah

Kepala BP2MI Benny Ramdhani (kedua kanan) berbincang dengan salah satu PMI yang mengalami kendala pemulangan di sela konferensi pers Pemulangan PMI Selama Mudik Lebaran 2023 di Jakarta, Senin (17/4/2023). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Sudah berapa ratus kali saya sampaikan bahwa biaya pemberangkatan PMI itu gratis dan sudah ditanggung oleh negara, tetapi masih ada oknum-oknum yang nakal memainkan PMI dengan alasan biaya uang terimakasih dan lainnya, ungkapnya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani melepas keberangkatan 300 orang pekerja migran indonesia (PMI) ke Korea Selatan, dan semua biaya pemberangkatan ditanggung pemerintah.

"Hari ini kami berangkatkan 300 anak bangsa ke Korea Selatan, mereka ini adalah pahlawan-pahlawan yang menyumbangkan devisa ratusan triliun kepada negara, sudah sepatutnya dijaga dan dilindungi," katanya di Jakarta, Senin.

Para pekerja migran itu diberangkatkan ke Korsel dalam program kerja sama antara pemerintah (G to G).

Benny mengatakan lembaganya geram dengan pihak-pihak yang memanfaatkan PMI dengan cara culas. Salah satu contoh, adanya oknum yang meminta biaya administrasi pemberangkatan kepada PMI.

Padahal, kata dia, biaya pemberangkatan PMI semuanya ditanggung oleh negara alias gratis sampai tiba di negara penempatan bekerja.

"Sudah berapa ratus kali saya sampaikan bahwa biaya pemberangkatan PMI itu gratis dan sudah ditanggung oleh negara, tetapi masih ada oknum-oknum yang nakal memainkan PMI dengan alasan biaya uang terimakasih dan lainnya," ungkapnya.
Modus lain kata dia, jika PMI ingin pulang ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki otoritas di sana, mereka digiring kepada loket penukaran dolar.

"PMI harus menukarkan dolar di loket itu. Satu dolar berkisar Rp13.000, tapi hanya diberikan Rp10.000, tiga ribu ini dikumpulkan menjadi rampokan bersama oleh oknum jahiliah," katanya.

Tak hanya itu, tambah Benny, masih banyak perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap PMI. Seperti tiket bus yang akan ditumpangi PMI ketika ingin pulang ke kampung halaman dengan harga yang sangat mahal.

"Kemudian mereka juga berbisnis roda empat, menyiapkan bus agar PMI yang tiba di Tanah Air pulang ke kampung halaman dari bandara, ada yang di Malang, ke Lampung, Semarang, ke Jawa Timur, dan Jawa Barat, mereka harus naik kendaraan itu, tidak punya hak memilih dengan biaya dan ongkos yang sangat tinggi, kalau mereka melawan mereka diturunkan, ini kan tindakan yang kejam," ungkapnya.

Karena itu, dia menyarankan kepada para PMI untuk merekam melalui smartphone dan memviralkan melalui sosial media. Hal tersebut merupakan bentuk perlawanan kepada oknum-oknum negara yang memainkan anak bangsa.

"Jika mendapat perlakuan, pemerasan dan penipuan dari oknum penjahat negara ini, saya minta semua PMI memvideokan oknum itu dan disebar ke sosmed agar tindakan mereka viral," pesannya.