Tim yang beranggotakan 20 orang personel itu terbagi atas Tim Brimob A dan Tim Brimob B diberangkatkan menuju Dubai pada Selasa (14/2).
Menurut Danki 1 Yon C Resimen III Pasukan Pelopor Brimob Polri Iptu Fabian Condo Wijaya, strategi yang disiapkan dalam menghadapi kejuaraan dunia tersebut adalah ketahanan fisik para personel, mengingat Dubai memiliki suhu panas ekstrim dari pada Indonesia.
"Kondisi lapangan dan cuaca di Dubai menjadi tantangan," kata Fabian.
Sebagai orang yang sudah dua kali mengikuti perlombaan, Fabian memberikan strategi-strategi kepada personel lainnya untuk bisa memberikan hasil terbaik dalam kejuaraan dunia kepolisian spesialis.
Pada tahun 2019, Fabian dan anggota tim lainnya berlomba bersama anggota kepolisian spesialis dari 40 negara, seperti RAID Prancis, NYPD Amerika, Grom Serbia dan Dubai Police Group A. Saat itu mereka menempati peringkat 16.
"Strategi pertama, saya memberikan gambaran pada para peserta yang baru, bagaimana situasi dan kondisi di tempat perlombaan. Kedua, kita membuat skenario latihan, layaknya kondisi lomba di sana, dengan memanfaatkan segala fasilitas dan peralatan yang ada di Mako Brimob," ujar Fabian.
Lulus Akpol 2017 itu menyebut latihan strategi tersebut telah diberikan dua pekan sebelum keberangkatan dengan tujuan agar para Tim Brimob Polri yang dikirim ini merasakan gambaran suasana ajang lomba yang akan diselenggarakan nanti.
Fabian yakin timnya akan menjalani perlombaan lebih baik dibanding tahun 2019.
"Dengan kemampuan tim, saya yakin akan jauh lebih baik dari penampilan sebelumnya tahun 2019," katanya.
Cuaca ekstrem di Dubai, selain menjadi tantangan, juga bisa memberi peluang tim untuk mengasah kemampuan sebagai pasukan terbaik Brimob Polri.
"Tantangannya, seperti yang disampaikan Dankorbrimob Pak Anang tadi adalah tim belum mengetahui situasi medan di Dubai, yang mana banyak gurun pasir, dengan banyak energi yang akan cukup terkuras," kata Fabian.
Manfaat yang didapat dari mengikuti lomba tersebut, kata Fabian, adalah bisa menjalin komunikasi dengan beberapa kepolisian di negara-negara lain, yang dapat mendukung tugas kepolisian utamanya penegakan hukum.
Dari 20 personel yang diturunkan dalam perlombaan itu, ada satu orang polisi wanita yang dilibatkan memperkuat Tim Brimob Polri.
Polwan itu bernama Ipda Nora Septiana, perwira Polri kelahiran 9 September 1999 yang terdaftar sebagai atlet karate asal Jawa Tengah dan memegang sabuk hitam ban dua. Nora pernah mengikuti Kejuaraan Nasional Karate Piala Mendagri di Kota Palu pada 2018.
Alumni Akpol 2022 ini merupakan anak sopir bus di Boyolali, Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, Nora ingin membuktikan bahwa polwan juga bisa menorehkan prestasi yang setara dengan polisi laki-laki.
"Saya akan bertugas di sana untuk mendukung apa pun yang dilaksanakan tim, baik untuk kejuaraannya maupun di luar kejuaraannya. Saya ingin menunjukkan, walaupun seorang polwan, tapi kami mampu untuk mengikuti kejuaraan yang setara dengan polisi laki-laki," kata Nora.
Sebelumnya, dalam upacara pelepasan personel Brimob mengikuti UAE SWAT Challenge, Senin (13/2), Komandan Korps Brimob Polri Komjen Polisi Anang Revandoko mengatakan kepada jajaran terbaiknya tersebut berlomba untuk menguji kemampuan, baik secara perorangan maupun tim dalam taktis antar kepolisian spesialis yang ada di dunia.
Menurut Anang, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberikan kepercayaan untuk Korps Brimob Polri mengikuti kegiatan perlombaan antar-negara tersebut.
Oleh karenanya, Anang berharap kepada seluruh perwakilan Polri yang mengikuti kegiatan tersebut dapat memberikan hasil terbaik bagi Negara maupun institusi Polri.
"Kapolri memberikan kepercayaan Korbrimob Polri sebagai perwakilan untuk mengikuti lomba dan akan menjaga nama dan kehormatan Polri apa pun risikonya agar menjadi yang terbaik dengan menjadi juara ketika lomba di dunia," ujar Anang.