Bandar Lampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung memperkuat peran bank sampah dalam upaya penanganan sampah dan pemeliharaan kebersihan lingkungan di wilayahnya.
"Kita ada forum bank sampah yang sudah diinisiasi beberapa waktu lalu, di sini diperkuat peranan mereka (bank sampah) untuk mengelola limbah atau sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati di Kota Bandar Lampung, Sabtu.Pembentukan forum bank sampah, ia melanjutkan, juga ditujukan untuk meningkatkan upaya pengelolaan sampah secara mandiri dalam masyarakat.
Ia mengatakan, bank-bank sampah bisa mengumpulkan dari warga dan menyalurkan sampah yang sudah dipilah ke pengolah sampah yang akan menjadikannya sebagai produk bernilai ekonomi.
"Misalkan bank sampah mengumpulkan dari warga lalu diolah oleh UMKM menjadi produk bernilai jual. Ini akan berdampak bagi lingkungan serta ekonomi," katanya.
"Kemarin sudah ada kegiatan sedekah sampah dari rekan NGO. Ini bisa juga nanti hasilnya dibuat menjadi produk suvenir atau kriya. Jadi UMKM nanti yang menjadi pengelolanya dan bank sampah yang menerima barang mentahnya. Ini jadi sinergi yang ideal," ia menambahkan.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup, jumlah bank sampah aktif di wilayah Provinsi Lampung seluruhnya 27 unit, yang tersebar di Bandar Lampung (2), Metro (1), Pringsewu (1), Lampung Tengah (1), Lampung Timur (1), Tanggamus (8), Pesawaran (5), Lampung Selatan (3), dan Tulang Bawang Barat (5).
Timbulan sampah di Provinsi Lampung pada 2021 tercatat 1,64 juta ton dan sampah plastiknya mencapai 1.102 ton per hari atau 402.428 ton dalam setahun.