Pemkot Bandarlampung latih UMKM pemula

id Lampung,Bandaralmpung,UMKM,Pelaku UMKM,Usaha Mikro,gagal ginjal akut,penyebab gagal ginjal akut,obat ginjal akut,nama obat sirop,obat sirop gagal ginj

Pemkot Bandarlampung latih UMKM pemula

Pelaku UMKM Batik di Lampung sedang membuat motif di kain batik di sebuah expo. Kamis, (20/10/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengatakan telah melakukan pelatihan dan pendampingan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) baru untuk meningkatkan kualitas serta menaikkan kelas produk yang dihasilkan mereka.

"Kami memang ada program untuk menjaring UMKM-UMKM yang baru memulai untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan agar lebih berkembang usahanya," kata Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Kota Bandarlampung Riana Apriana, di Bandarlampung, Kamis.

Dia mengatakan pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM pemula tersebut berupa hasil produksi, pengemasan, dan pemasaran produk pelaku UMKM, digitalisasi, fotografi, dan kewirausahaan.

"UMKM pemula yang sudah kami latih dan beri pendampingan sejauh ini baru 52 UMKM. Program ini akan terus berlanjut, karena pasti ada saja pelaku UMKM baru bermunculan," kata dia.

Dia pun mengungkapkan bahwa sejauh ini Pemkot Bandarlampung turut serta dalam mendorong UMKM binaannya agar lebih maju dan berkembang, sehingga produk mereka dapat menembus tidak hanya pasar lokal, tapi juga luar daerah.

Bahkan,  pemkot sudah menyiapkan pinjaman tanpa bunga yang bekerjasama dengan salah satu bank milik negara guna membantu pelaku UMKM menjalankan usahanya.

"Kalau dukungan pemerintah ke UMKM banyak, mulai dari pinjaman tanpa bunga hingga melakukan promosi, kemudian juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kami juga selalu ikutkan sejumlah produk UMKM binaan dalam berbagai kegiatan atau pun ekspo guna memperkenalkan secara luas hasil karya mereka," kata dia lagi.

Ia mengungkapkan bahwa data Dinas UMKM dan Koperasi hingga kini terdapat 11.000 pelaku UMKM di kota ini, namun pihaknya pun sedang melakukan pendataan ulang.


"Terkait jumlah UMKM, kami sedang data ulang, tapi yang tercacat di dinas ada 11.000 UMKM," katanya pula.