Komite dan pengelola BDC di Pringsewu ikuti pelatihan penguatan

id lampung, pringsewu

Komite dan pengelola BDC di Pringsewu ikuti pelatihan penguatan

Komite dan pengelola BDC di Pringsewu ikuti pelatihan penguatan (ANTARA/HO-Pemkab Pringsewu)

Bandarlampung (ANTARA) - Sebagai upaya mengembangkan produk unggulan daerah, serta memberikan layanan terbaik kepada KSM dan Kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh Komite dan Pengelola Business Development Centre (BDC), digelar pelatihan penguatan komite maupun pengelola BDC pada program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kabupaten Pringsewu tahun 2022.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Masykur Hasan mengatakan Kabupaten Pringsewu telah menjadi salah satu penerima program BDC dari 15 kabupaten kota secara nasional sejak 2015. Hal ini merupakan pencapaian yang cukup membanggakan bagi Kabupaten Pringsewu.

“Kini program BDC sudah 8 tahun dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu. Namun selama 2 tahun terakhir di masa pandemi, sebagian besar usaha KSM dan BDC mengalami stagnasi. Melalui pelatihan penguatan bagi komite dan pengelola BDC ini kiranya dapat menjadi motivasi sekaligus momentum kembalinya BDC Pringsewu berkiprah di tengah masyarakat,” katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, pada acara yang dihadiri sejumlah kepala OPD terkait serta Koordinator KOTAKU Kabupaten Pringsewu Muhammad Ridwan, dalam implementasi program,  berharap komite dan pengelola BDC tetap berpedoman kepada platform program BDC, yaitu sebagai jaringan kemitraan yang sinergis antara masyarakat dengan Pemkab Pringsewu dan pelaku bisnis serta kelompok peduli lainnya dalam rangka mengembangkan produk unggulan daerah.

“Oleh karena itu, komite dan pengelola BDC harus memberikan layanan terbaik kepada KSM dan kelompok UMKM, mulai dari peningkatan kapasitas SDM, manajemen usaha, akses keuangan maupun akses terhadap pasar lokal, regional hingga nasional,” ujarnya.

Sementara itu, mewakili Kepala Balai Prasarana Wilayah Provinsi Lampung Ir.Maria Doeni Isa, Koordinator Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Sumardiyono berharap melalui pelatihan ini, komite dan pengelola dapat berperan untuk pengembangan kelembagaan BDC, mampu memfasilitasi KSM untuk mengembangkan usahanya, serta mampu memanajemen pengelolaan BDC dengan lebih baik lagi.

“Sementara bagi KSM, diharapkan mampu bersaing dan dapat memperluas cakupan pemasaran hasil usahanya, serta mampu mengembangkan dan berinovasi untuk menghasilkan produk unggulan,”  harapnya.