Itera mengajar gerakan mahasiswa peduli pendidikan dan masyarakat

id lampung, itera

Itera mengajar gerakan mahasiswa peduli pendidikan dan masyarakat

Itera mengajar gerakan mahasiswa peduli pendidikan dan masyarakat. ANTARA/HO-Itera

Bandarlampung (ANTARA) - Kemajuan pendidikan dan karakter pada anak menjadi hal penting, akan tetapi faktanya tidak sedikit daerah yang masih membutuhkan dukungan dalam penyelenggaraan pendidikan, dan pemberdayaan masyarakatnya.

Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Program Itera Mengajar mencoba mengembangkan aspek kemanusiaan dengan membantu masyarakat dengan terjun langsung pada bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.

Ketua Pelaksana Itera Mengajar angkatan 2022 Fajar Jumanthoro dalam keterangan tertulis, Senin,  mengatakan,kehadiran serta kemauan dari para mahasiswa dalam kegiatan Itera Mengajar patut diapresiasi. Sebab, dengan kesadaran mahasiswa mau terjun langsung membantu masyarakat.

Lebih lanjut, Fajar menjelaskan, Itera mengajar merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Keluarga Mahasiswa (KM) Itera melalui Kementerian Sosial dan pengabdian masyarakat. program ini berfokus pada pendidikan, kewirausahaan, pelestarian lingkungan, hingga penggalian potensi desa.

“Melalui berbagai kegiatan, Program Itera Mengajar bertujuan untuk memberikan pendidikan yang ditujukan kepada para pelajar SD hingga SMA, pemuda karang taruna, hingga masyarakat,” ujar Fajar.

Fajar juga menyampaikan, pada awal Agustus lalu, Itera Mengajar kembali mencoba memberikan sinar di salah satu desa yakni Desa Suban, Dusun Air Kepayang dan Bangunrejo, Lampung Selatan.

Ekspedisi yang dilakukan tidak hanya mengajar mata pelajaran pada anak-anak, akan tetapi juga mendorong mereka memiliki cita-cita dan karakter baik sejak dini.

“Kami belajar menjadi pengajar yang bisa memberikan harapan dan manfaat baik serta menggunakan hati yang tulus agar sampai dan berkesan bagi anak -anak. Itulah konsep mengajar tanpa menggurui yang sesungguhnya,” ujarnya lagi.

Salah satu sukarelawan Itera Mengajar Azizah dari Program Studi Teknik Geofisika mengaku mendapatkan kepuasan ketika dapat memberikan inspirasi kepada anak-anak.

“Kami belajar menjadi pengajar yang bisa memberikan harapan dan manfaat baik serta menggunakan hati yang tulus, agar sampai dan berkesan bagi anak -anak. Itulah konsep mengajar tanpa menggurui yang sesungguhnya,” ujar Azizah.

Azizah menilai, penting bagi mahasiswa untuk bisa menciptakan harapan bagi pendidikan karena dengan menciptakan harapan, maka akan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak maju.

Sukarelawan Itera Mengajar lainnya, Bima Alaudin mengaku senang dan sempat terharu setelah bisa berbaur dengan masyarakat dalam Program Itera Mengajar.

“Senang bisa menjadi bagian dari Itera Mengajar dan dapat memberikan manfaat walaupun itu belum ada apa-apanya di ibaratkan masih sangat kecil sekali tapi saya senang bisa bermanfaat bagi orang lain, “ ujar Bima.

Meskipun jauh dari pusat kota dan tergolong daerah yang masih tertinggal, menurut Bima tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk maju dengan mengakses pendidikan. Dari pengalaman tersebut Bima mengaku tidak sebatas mengajar, tapi kami lebih banyak belajar dari pengalaman yang didapatkan.

“Karena harapannya bukan hanya bisa menggali rasa peduli, akan tetapi juga bisa menumbuhkan rasa kekeluargaan dengan tim Itera Mengajar dan masyarakat secara luas,” kata Bima.