Baturaja (ANTARA) - Pengusaha tempe di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan keluhkan lonjakan harga kedelai impor yang saat ini di kisaran Rp13.000 per kilogram atau naik dua kali lipat dari sebelumnya.
"Tentu sangat memberatkan kami sebagai produsen karena kedelai impor merupakan bahan baku utama untuk membuat tempe dengan kualitas baik," kata Hamdani, salah seorang pengusaha tempe di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Menurut dia, kenaikan harga kedelai itu terjadi sejak awal tahun lalu.
Oleh sebab itu sebagian besar perajin tempe di daerah itu menyiasati dengan mengurangi ukuran dan ketebalan tempe tanpa menaikan harga jual di pasaran yaitu masih di kisaran Rp5.000 hingga Rp10.000 per batang.
Berita Terkait
Rebus tempe supaya nutrisi tidak hilang
Selasa, 25 April 2023 9:14 Wib
Lampung harapkan harga kedelai tetap stabil
Sabtu, 1 Oktober 2022 15:43 Wib
Bulog Lampung salurkan subsidi kedelai Rp3,8 miliar
Sabtu, 1 Oktober 2022 13:06 Wib
Mendag hendak sederhanakan proses pengajuan subsidi kedelai
Jumat, 30 September 2022 17:35 Wib
Pemerintah perpanjang pemberian subsidi kedelai Rp1.000 hingga akhir Desember
Jumat, 30 September 2022 17:33 Wib
KJRI promosikan tempe di New York
Minggu, 22 Mei 2022 3:57 Wib
Kementan targetkan produksi 1 juta ton kedelai cukupi kebutuhan nasional
Selasa, 22 Februari 2022 10:53 Wib
Perajin tahu-tempe di Bandung sebagian mulai mogok produksi
Senin, 21 Februari 2022 15:55 Wib