Pertamina bantu warga binaan Lapas Palembang usaha sayuran hidroponik

id pertamina, warga binaan, lapas palembang, sayuran hidroponik

Pertamina bantu warga binaan Lapas Palembang usaha sayuran hidroponik

Pertamina bantu warga binaan Lapas Palembang usaha sayuran hidroponik. ANTARA/HO

Bandarlampung (ANTARA) - PT Pertamina membantu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Palembang dalam usaha bertanam sayuran secara hidroponik dalam program Gerakan Wanita Tanam Sayuran (Gertas).

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, di Palembang, Kamis, mengatakan program ini dijalankan di lapas untuk memberdayakan warga binaan dan sekaligus mendukung program ketahanan pangan dan penanganan stunting di Kota Palembang.

Kegiatan yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Palembang ini sudah berjalan sejak 2021 dengan total bantuan senilai Rp400 juta.

“Program berjalan dengan baik dan panen hidroponik kali ini merupakan panen kedua di bulan Ramadhan,” kata Nikho.

Berbagai jenis sayuran seperti bayam merah, bayam hijau, kangkung, dan caisim dapat dipanen dengan menghasilkan pendapatan bersih sekitar Rp600.000.

“Kami berharap program ini dapat terus mendukung tujuan pembangunan yang berkaitan dan berkelanjutan,” kata dia.

Selain itu, Pertamina juga berkeinginan program ini dapat diadopsi masyarakat secara lebih luas atau tak sebatas penghuni lapas.

Pada 2022 ini, program Gertas direncanakan masuk tahapan perluasan pasar serta penguatan legalitas produk, baik yang tidak diolah maupun yang diolah.

Program Gertas ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan semangat wanita dalam berkarya dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar, dengan merujuk semangat pantang menyerah seperti yang ditebar Kartini pada masanya.

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Palembang Ike Rahmawati mengatakan kegiatan bertanam secara hidroponik ini dapat melatih kemampuan bercocok tanam para penghuni lapas.

Selain itu, kegiatan ini juga dapat membuat para penghuni lapas menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif.

“Kepandaian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka setelah kembali ke tengah masyarakat,” kata Ike.