Jakarta (ANTARA) - Biro keamanan siber Ukraina mengatakan anggota militer mereka menjadi sasaran peretas asal Belarusia.
Computer Emergency Response Team (CERT) Ukraina, dikutip dari Reuters, Sabtu, mengatakan peretas mencuri kata sandi email dan masuk akun surat elektronik tentara Ukraina.
Akun surat elektronik yang diretas ini mengirimkan pesan berbahaya ke daftar kontak.
CERT menuduh grup berkode UNC1151 berbasis di Minsk yang mendalangi kampanye peretasan ini. Grup peretas beranggotakan tentara Belarusia.
Ukraina sudah mengalami berbagai serangan siber sebelum invasi Rusia pekan ini.
Beberapa hari lalu, ratusan komputer di Ukraina diserang dengan perangkat lunak penghapus data, yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Situs pemerintahan Ukraina, antara lain Kementerian Luar Negeri, mendapat serangan distributed denial-of-service (DDos).
Situs Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank juga sempat mendapat serangan DDoS.
Berita Terkait
FIBA larang Rusia dan Belarus berpartisipasi di kompetisi internasional
Kamis, 19 Mei 2022 6:38 Wib
Bank Dunia tegaskan Rusia-Belarusia di "wilayah default" utang miliaran dolar
Jumat, 11 Maret 2022 11:05 Wib
Bank Dunia menghentikan semua program di Rusia dan Belarusia
Kamis, 3 Maret 2022 8:32 Wib
BWF larang atlet Rusia dan Belarusia berlaga di ajang internasional
Selasa, 1 Maret 2022 20:36 Wib
Atlet Belarus tiba di Polandia sebagai pengungsi usai konflik tim
Kamis, 5 Agustus 2021 11:06 Wib
Olimpiade Tokyo- Atlet Belarusia tinggalkan Jepang menuju Polandia
Rabu, 4 Agustus 2021 11:30 Wib
Belgia babat habis Belarusia 6-0, Wales petik kemenangan perdana
Rabu, 31 Maret 2021 5:30 Wib
Doping, Pelari Belarusia Arzamasova diskors empat tahun
Sabtu, 5 Desember 2020 5:22 Wib