BI dorong lembaga internasional susun New DGI

id Bank Indonesia, BI, IMF, GoPay, data, big data

BI dorong lembaga internasional susun New DGI

Tangkapan layar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman dalam webinar, Selasa (15/2/2022). ANTARA/Sanya Dinda.

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia mendorong beberapa lembaga internasional agar menyusun New Data Gaps Initiative (DGI) sebagai tindak lanjut program Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (FMCBGs).

"Konsep New DGI mencakup 4 area yaitu perubahan iklim, informasi distribusi rumah tangga, fintech dan data inklusi keuangan, serta akses ke sumber data pribadi dan data administratif," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman dalam webinar "Exploring New Data for Better Policy Making", Selasa.

Aida menyampaikan bahwa Bank Indonesia telah menganalisis kumpulan data granular, individual, dan data per transaksi sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Sementara itu, Ekonom Senior International Monetary Fund (IMF) James P. Walsh mengonfirmasi bahwa Bank Indonesia telah memiliki akses data granular yang cukup komprehensif.

"Big data dan data granular dapat memperkirakan kebutuhan program publik yang diperlukan, termasuk mengukur efektivitasnya," katanya.

Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata memaparkan perusahaan berbasis data perlu mengedepankan penyusunan kebijakan berdasar data dan analisisnya.

"Penyusunan kebijakan juga perlu penggunaan data real-time, arsitektur data yang kuat, serta manajemen data yang mengutamakan privasi, keamanan dan ketahanan siber," katanya.

BI menyelenggarakan webinar terkait data untuk mendorong perluasan data dan memanfaatkan metodologi baru dalam meningkatkan analisis ekonomi, yang menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang kegiatan ekonomi.