Herry IP paparkan evaluasi empat ganda putra di French Open 2021

id bulu tangkis,french open 2021,bwf super 750,pelatnas pbsi,herry ip,kevin sanjaya sukamuljo,marcus fernaldi gideon,hendra

Herry IP paparkan evaluasi empat ganda putra di French Open 2021

Pebulutangkis ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo meninggalkan lapangan seusai kalah dari ganda putra Malaysia Aaron Chia/Wooi Yik Soh dalam perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Tenaga Marcus/Kevin sudah habis. Mereka tanding enam minggu non-stop. Fokus dan konsentrasinya sudah menurun, gerakan kaki sudah tidak cepat lagi, tenaga tangan pun menurun, kata Herry
Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda putra Pelatnas PP PBSI Herry Iman Pierngadi (IP) menilai keempat pasangan didikannya mempunyai penampilan yang beragam dalam turnamen French Open 2021 yang berlangsung di Paris 26-31 Oktober.

Untuk Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Herry melihat stamina ganda putra peringkat satu dunia ini sudah mengalami penurunan karena sudah berlaga dalam tiga turnamen secara beruntun sejak Piala Sudirman, Piala Thomas dan Denmark Open.

"Tenaga Marcus/Kevin sudah habis. Mereka tanding enam minggu non-stop. Fokus dan konsentrasinya sudah menurun, gerakan kaki sudah tidak cepat lagi, tenaga tangan pun menurun," kata Herry melalui pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.

Menurut Herry, pasangan berjuluk Minions sempat mengalami kenaikan performa saat babak semifinal melawan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Baca juga: Minions duduki runner-up di French Open 2021

Namun saat di partai puncak kondisinya kembali menurun, ditambah mereka menghadapi pasangan yang baru diturunkan di Paris sehingga secara performa masih lebih segar.

"Waktu di semifinal lawan Fajar/Rian fisiknya kembali naik, tapi tadi di final sudah menurun. Sementara Korea (Ko Sung Hyun/Shin Baekcheol) masih segar sebagai tenaga baru. Jadi bagi saya mereka sudah maksimal lah sampe final dengan kondisi ini," kata Herry.

Bergeser pada peringkat dua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, aspek stamina masih menjadi perhatian tim pelatih mengingat usia mereka yang paling senior di antara ganda putra Indonesia lainnya.

The Daddies, yang ikut berjuang sejak Piala Sudirman, terhenti di perempat final setelah dikalahkan Sung Hyun/Baekcheol. Faktor stamina juga menjadi alasan kekalahan Hendra/Ahsan di turnamen level Super 750 ini.

Baca juga: Hendra/Ahsan terhenti pada perempat final French Open 2021

"Ahsan/Hendra harus dijaga tenaga dan fisiknya saja. Saya lihat sudah mulai menurun," kata Herry.

Beralih ke dua ganda putra lainnya, yaitu Fajar/Rian dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, pelatih berusia 59 tahun ini melihat kualitas permainan kedua pasangan ini semakin matang.

"Fajar/Rian sudah memperlihatkan kualitas mereka, banyak perkembangan cara bermain dan pola mainnya mulai stabil," ungkap Herry soal pasangan peringkat tujuh dunia ini.

Ganda putra paling muda, yaitu Leo/Daniel juga memperlihatkan perkembangan signifikan yang sesuai harapan Pelatnas PBSI. Meski langsung tersingkir di babak pertama, namun Leo/Daniel masih bisa meningkatkan kualitasnya berbekal pengalaman turnamen kelas atas yang pernah diikuti.

"Leo/Daniel masih dalam proses, walau kalah tapi mereka masih 'on track'. Masih bisa memberikan perlawanan kepada ganda top ten," pungkas Herry.