Jakarta (ANTARA) - Sebagian orang mengalami kondisi kulit berjerawat saat akil balik hingga menuju dewasa muda. Namun, bagi sebagian orang, masalah kulit seperti komedo, jerawat kistik dan jerawat hormonal--terutama bagi para wanita--adalah sejumlah masalah kulit yang tidak pernah berakhir dan dapat terus terjadi hingga dewasa.
Salah satu jerawat yang membandel yang mungkin kurang dikenal adalah jerawat jamur atau "fungal acne". Kendati kurang dikenal, jenis jerawat ini sama menyebalkannya dengan jenis-jenis jerawat lainnya.
Lantas apa itu jerawat jamur dan bagaimana mengatasinya? Dokter kulit bersertifikat dan profesor klinis dermatologi dari New York University Langone, Adele D. Haimovic, memberi penjelasan mengenai jenis jerawat ini dan cara mengatasinya.
Jerawat jamur berbeda dengan jerawat biasa yang pada umumnya terjadi akibat sumbatan pada pori-pori dari produksi minyak berlebih dan bercampur kotoran. Jerawat jamur adalah jenis infeksi yang terbentuk di folikel rambut dan disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari ragi yang disebut Malassezia furfur, kata Haimovic dilansir dari laman Women's Health.
Jerawat jamur ini dikatakan Haimovic jarang muncul di area kulit muka. Meskipun bisa terjadi di area kulit muka, tapi biasanya jenis jerawat ini muncul di punggung, dada, atau lengan.
Lantas apa itu Malassezia furfur? Malassezia furfur adalah ragi yang secara alami terjadi pada kulit kita, pertumbuhan berlebih dapat menyebabkan jerawat jamur. Pertumbuhan berlebih ragi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelembaban yang terperangkap karena terlalu lama mengenakan pakaian olahraga yang berkeringat, obat-obatan seperti antibiotik, atau tinggal di lingkungan yang hangat dan lembab di mana Anda lebih banyak berkeringat.
"Jerawat jamur umumnya disalahartikan sebagai jerawat yang terjadi di wajah karena bentuknya berupa jerawat dalam jumlah banyak, kecil-kecil dan biasanya memiliki bentuk dan ukuran yang serupa. Namun, tanda bahwa itu adalah jerawat jamur (dan bukan jerawat tradisional) adalah rasa gatal yang ditimbulkan oleh jerawat ini," ujar Haimovic.
Karena jerawat jamur disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan, maka jamur yang menjadi penyebab jerawat ini dapat merespon dengan baik terhadap perawatan antijamur, yang banyak dijual di toko obat atau kecantikan dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Haimovic menjelaskan bahan-bahan seperti ketoconazole, econazole nitrate, atau clotrimazole adalah jenis bahan aktif yang dapat digunakan untuk mengatasi jerawat jamur ini.
“Seringkali krim antijamur topikal akan efektif, namun antijamur oral mungkin diperlukan untuk (jerawat) yang lebih persisten dan sangat mengganggu,” katanya.
Sampo ketombe yang mengandung zinc pyrithione atau selenium sulfida juga dapat membantu melawan jerawat jamur. Anda dapat menggunakan ini seperti pembersih pada bagian tubuh yang mengalami jerawat jamur.
Lantas bagaimana cara mencegahnya? Beberapa penyebab umum jerawat jamur mudah untuk dihindari, seperti tidak terlalu lama mengenakan pakaian yang basah akibat keringat, memilih pakaian yang longgar dan mandi secara teratur jika Anda memiliki keringat berlebih jelas Haimovic.
"Antibiotik oral juga dapat mengubah flora kulit kita dan memungkinkan ragi tumbuh sehingga menghindari antibiotik bila memungkinkan akan sangat membantu," tutup Haimovic.
Berita Terkait
Rutan Sukadana gandeng Dinas Kesehatan Lampung Timur gelar penyuluhan kesehatan
Selasa, 23 April 2024 18:14 Wib
Lapas Kalianda lakukan pemeriksaan kesehatan kepada 52 napi lansia
Minggu, 21 April 2024 11:21 Wib
Lapas Rajabasa-RS Adven berikan pelayanan kesehatan kepada warga binaan dan petugas
Jumat, 19 April 2024 14:57 Wib
Petugas kesehatan Lapas Kalianda berikan penyuluhan kesehatan kepada warga binaan
Jumat, 19 April 2024 7:50 Wib
Kapolda ingatkan kesehatan prima dan kendaraan pada arus balik
Jumat, 12 April 2024 20:17 Wib
Kapolda Lampung: Persiapkan kesehatan prima dan kendaraan untuk arus balik
Jumat, 12 April 2024 8:51 Wib
BKKBN: Angka stunting 2023 berdasarkan SKI sebesar 21,5 persen
Kamis, 4 April 2024 13:54 Wib
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes di 38 provinsi guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:45 Wib