Dorong pertumbuhan Pertashop, Menteri BUMN apresiasi UMKM dan BUMDes

id pertamina,Pertashop,menteri bumn

Dorong pertumbuhan Pertashop, Menteri BUMN apresiasi UMKM dan BUMDes

Dorong pertumbuhan pertashop, Menteri BUMN apresiasi UMKM dan BUMDes (ANTARA/HO)

Alhamdulillah dari data-data yang saya dapat, di Sumatera ini sudah ada 1.033 Pertashop, khususnya di Lampung ada 206 Pertashop, ujarĀ Erick.

Bandarlampung (ANTARA) - Pertamina sebagai agent of development selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang, salah satunya dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui Pertashop.

Untuk itu, Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak, di antaranya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Koperasi, Pesantren hingga pelaku usaha atau UMKM di seluruh Indonesia.

Sebagai upaya mendorong semangat para pengusaha Pertashop untuk mencapai kinerja terbaik, Pertamina memberikan penghargaan kepada para pengusaha Pertashop terbaik, antara lain UMKM lokal nonmitra, angka penjualan terbaik dan sarana dan fasilitas terbaik.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Subholding Commercial And Trading Alfian Nasution di Lampung pada acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop kepada BUMDes dan BUMDesma Regional Sumatera, Sabtu (16/10).

Erick Thohir menyampaikan pemerintah telah mendorong beberapa kebijakan, program-program yang dapat memastikan tiga hal termasuk Pertashop yakni bagaimana BUMN bisa membantu pendanaan, BUMN melakukan pendampingan, juga BUMN dapat membuka akses pasar. 

“Alhamdulillah dari data-data yang saya dapat, di Sumatera ini sudah ada 1.033 Pertashop, khususnya di Lampung ada 206 Pertashop," ujar Erick.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan program Pertashop sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO). Dengan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina.

Selain itu, imbuh Nicke, dengan mendorong pertumbuhan Pertashop, maka semua pihak juga ikut berkontribusi pada tiga hal.

Pertama, mendorong penurunan emisi karbon karena produk yang dijual di Pertashop adalah produk ramah lingkungan. Pada saat ini dari shifting pengguna premium ke pertalite, diprediksi terjadi penurunan emisi karbon sebesar lima juta ton dan pada 2022, seiring pertumbuhan pertamax diharapkan penurunan emisi karbon dapat tercapai 12 juta ton. 

Kedua, mengingat dispenser Pertashop merupakan produksi dalam negeri, maka juga akan mendorong pertumbuhan TKDN dan sesuai dengan implementasi SDGs no 8, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak.

Terakhir, Pertashop juga bekerja sama dengan perbankan dan bisa menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa, sehingga dana akan bergulir di pedesaan.

Namun tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop  di seluruh Indonesia sangat banyak dan sulit jika hanya dilakukan satu pihak.

 "Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat desa," tutur Nicke.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan dalam pemulihan perekonomian, pemerintah daerah terus melakukan berbagai program, termasuk untuk lembaga pedesaan.

"Dukungan kepada Pertashop merupakan wujud keseriusan pemda untuk mendorong perekonomian desa serta memastikan ketersediaan energi dengan harga yang sama di SPBU," tegas Arinal.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa tersebut, Pertamina telah bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta  Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia. Sampai awal Oktober 2021, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi telah mencapai 2.848 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.