Polri imbau masyarakat Yahukimo tak teprovokasi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengimbau masyarakat Kabupaten Yahukimo, Papua, tidak terprovokasi dengan isu-isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya, termasuk soal meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta.
"Yang terpenting masyarakat di Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Permasalahan ini sedang ditangani Polda Papua berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," kata Rusdi dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin.
Rusdi mengatakan dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya melalui Polres Metro Jakarta Pusat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun obat-obatan, termasuk benda lainnya di jenazah Abock Busup.
"Dari keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah di Rumah Sakit Melia, didapati keterangan bahwa ketika jenazah datang diperoleh keterangan "dead on arrival" artinya korban telah meninggal dunia ketika sampai di rumah sakit, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar tubuh korban, dan tidak ditemukan benda-benda lain termasuk obat-obatan juga tidak ditemukan," kata Rusdi.
Baca juga: Terkait kerusuhan, Fraksi PPP DPR minta aparat hukum jamin keamanan warga Yahukimo
Adapun kronologisnya, katanya, Abock Busup ditemukan telah meninggal dunia di salah satu hotel di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat pada Minggu (3/10).
Rusdi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Seorang petugas hotel atas nama Taufik Ismail mengetuk pintu kamar 1707 yang dihuni oleh Abock Busup.
Ketika tidak mendapat jawaban, petugas hotel tersebut lantas memberitahukan kepada rekan kerjanya bernama Ridwan, dan melaporkan tidak ada respons dari kamar 1707.
Oleh karena itu, lanjut Rusdi, kedua karyawan hotel tersebut menyampaikan hal tersebut kepada rekan Abock Busup yang menginap di kamar 1725.
Selanjutnya, tiga orang termasuk Yipwa, teman Abock Busup menuju ke kamar 1707 yang ditempati Abock. Ketika pintu kamar berhasil dibuka, korban Abock ditemukan telah meninggal.
"Ketika pintu kamar berhasil dibuka korban atas nama Abock Busup diketemukan telah meninggal dunia," kata Rusdi.
Peristiwa tersebut lantas dilaporkan kepada manajer hotel bernama Uaaha Plawi. Didapati keterangan dari para saksi-saksi bahwa tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban, tidak ditemukan benda-benda lain, dan obat-obat di sekitar jenazah.
Setelah penemuan tersebut, kata Rusdi, pada pukul 11.00 WIB, korban dikirim ke RS Melia Cibubur untuk penanganan selanjutnya. Aparat kepolisian setempat baru mendapat informasi perihal kejadian itu pukul 15.00 WIB.
Informasi tersebut didapat dari masyarakat tentang ditemukan orang meninggal dunia di kamar 1707 Hotel Grand Mercury. Setelah itu, dilakukan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan alat-alat bukti di sekitar lokasi.
Aparat Polres Metro Jakarta Pusat juga menuju Rumah Sakit Melia Cibubur untuk mendapatkan keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah Abock Busup.
"Selanjutnya, aparat kepolisian berkoordinasi dengan keluarga dan berhasil berkoordinasi dengan adik korban atas nama Sinut Busock," ujar Rusdi.
Dari keterangan Sinut, lanjut Rusdi, menjelaskan kepada aparat kepolisian bahwa tidak perlu dilakukan autopsi karena pihak keluarga telah menerima peristiwa meninggalnya Abock Busup sebagai sebuah takdir.
"Keluarga telah menerima dan saudara Sinut akan menjelaskan peristiwa ini kepada keluarga dan juga masyarakat di Yahukimo," ujar Rusdi.
Setelah itu koordinasi dan konfirmasi tersebut, lanjut Rusdi, sekitar pukul 24.00 WIB jenazah Abock Busup diterbangkan ke Jayapura menggunakan pesawat Garuda.
"Jadi meninggalnya korban ini diyakini bahwa merupakan suatu proses yang wajar, walaupun pada saat ini Polres Jakarta Pusat masih melakukan penyelidikan terhadap meninggalnya korban ini," terang Rusdi.
"Yang terpenting masyarakat di Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Permasalahan ini sedang ditangani Polda Papua berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," kata Rusdi dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin.
Rusdi mengatakan dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya melalui Polres Metro Jakarta Pusat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun obat-obatan, termasuk benda lainnya di jenazah Abock Busup.
"Dari keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah di Rumah Sakit Melia, didapati keterangan bahwa ketika jenazah datang diperoleh keterangan "dead on arrival" artinya korban telah meninggal dunia ketika sampai di rumah sakit, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar tubuh korban, dan tidak ditemukan benda-benda lain termasuk obat-obatan juga tidak ditemukan," kata Rusdi.
Baca juga: Terkait kerusuhan, Fraksi PPP DPR minta aparat hukum jamin keamanan warga Yahukimo
Adapun kronologisnya, katanya, Abock Busup ditemukan telah meninggal dunia di salah satu hotel di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat pada Minggu (3/10).
Rusdi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Seorang petugas hotel atas nama Taufik Ismail mengetuk pintu kamar 1707 yang dihuni oleh Abock Busup.
Ketika tidak mendapat jawaban, petugas hotel tersebut lantas memberitahukan kepada rekan kerjanya bernama Ridwan, dan melaporkan tidak ada respons dari kamar 1707.
Oleh karena itu, lanjut Rusdi, kedua karyawan hotel tersebut menyampaikan hal tersebut kepada rekan Abock Busup yang menginap di kamar 1725.
Selanjutnya, tiga orang termasuk Yipwa, teman Abock Busup menuju ke kamar 1707 yang ditempati Abock. Ketika pintu kamar berhasil dibuka, korban Abock ditemukan telah meninggal.
"Ketika pintu kamar berhasil dibuka korban atas nama Abock Busup diketemukan telah meninggal dunia," kata Rusdi.
Peristiwa tersebut lantas dilaporkan kepada manajer hotel bernama Uaaha Plawi. Didapati keterangan dari para saksi-saksi bahwa tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban, tidak ditemukan benda-benda lain, dan obat-obat di sekitar jenazah.
Setelah penemuan tersebut, kata Rusdi, pada pukul 11.00 WIB, korban dikirim ke RS Melia Cibubur untuk penanganan selanjutnya. Aparat kepolisian setempat baru mendapat informasi perihal kejadian itu pukul 15.00 WIB.
Informasi tersebut didapat dari masyarakat tentang ditemukan orang meninggal dunia di kamar 1707 Hotel Grand Mercury. Setelah itu, dilakukan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan alat-alat bukti di sekitar lokasi.
Aparat Polres Metro Jakarta Pusat juga menuju Rumah Sakit Melia Cibubur untuk mendapatkan keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah Abock Busup.
"Selanjutnya, aparat kepolisian berkoordinasi dengan keluarga dan berhasil berkoordinasi dengan adik korban atas nama Sinut Busock," ujar Rusdi.
Dari keterangan Sinut, lanjut Rusdi, menjelaskan kepada aparat kepolisian bahwa tidak perlu dilakukan autopsi karena pihak keluarga telah menerima peristiwa meninggalnya Abock Busup sebagai sebuah takdir.
"Keluarga telah menerima dan saudara Sinut akan menjelaskan peristiwa ini kepada keluarga dan juga masyarakat di Yahukimo," ujar Rusdi.
Setelah itu koordinasi dan konfirmasi tersebut, lanjut Rusdi, sekitar pukul 24.00 WIB jenazah Abock Busup diterbangkan ke Jayapura menggunakan pesawat Garuda.
"Jadi meninggalnya korban ini diyakini bahwa merupakan suatu proses yang wajar, walaupun pada saat ini Polres Jakarta Pusat masih melakukan penyelidikan terhadap meninggalnya korban ini," terang Rusdi.