JAKARTA (ANTARA) - Bank Mandiri bersinergi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan akses permodalan bagi petani melalui program Agro Solution yang diharapkan dapat membantu petani binaan meningkatkan produktivitas dan pendapatannya serta ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Kami sangat antusias dengan sinergi antar BUMN ini karena sangat strategis untuk mendukung pencapaian program ketahanan pangan pemerintah. Apalagi, kami melihat bahwa di masa pandemi ini sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang potensial untuk menopang perekonomian Indonesia,” ujar Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Jumat.
Indah menyebutkan pihaknya akan segera menindaklanjuti MoU ini dengan melakukan perjanjian pembiayaan dengan kelompok-kelompok petani yang direkomendasikan Pupuk Indonesia, termasuk dengan badan usaha ataupun koperasi yang menjadi offtaker hasil panen petani binaan.
Pada periode pandemi tahun lalu, lanjut dia, pihaknya tetap mencatat kenaikan pembiayaan ke sektor pertanian. Kredit sektor pertanian, perburuan dan kehutanan Bank Mandiri sebanyak Rp83,9 triliun pada 2019 dan meningkat 9,3 persen (yoy) atau mencapai Rp91,7 triliun pada akhir 2020. Sedangkan khusus untuk sektor pertanian saja pada akhir 2020 mencapai Rp3,8 triliun.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal, menyambut baik dukungan Bank Mandiri terhadap Program Agro Solution Pupuk Indonesia yang telah dicanangkan sejak akhir tahun 2020 lalu.
“Program Agro Solution Pupuk Indonesia ini telah terbukti berhasil meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani serta mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi,” kata Gusrizal.
Melalui MoU tersebut, lanjut Gusrizal, membantu petani dalam program Agro Solution dengan memberikan pemberdayaan dan pendampingan budidaya pertanian melalui penyediaan sarana produksi pertanian bagi petani, fasilitas permodalan maupun layanan produk dan jasa perbankan lainnya.
“Sekaligus pengembangan kompetensi seperti pelatihan budidaya, pendampingan, dan pembentukan klaster-klaster pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan mitra tani binaan,” ujarnya.
Dukungan permodalan tersebut,kata dia, tidak hanya terbatas pada petani namun juga dapat diakses oleh distributor, kios pertanian, hingga pembeli hasil panen (grain trader) dengan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Non KUR tanpa skema penjamin fasilitas kredit.
Dalam MoU ini, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menjaga ketersediaan stok produk input pertanian komersil (benih, pupuk, dan pestisida) pada kios pertanian atau trader yang telah ditentukan. Sedangkan Bank Mandiri memberikan dukungan pembiayaannya.
Pupuk Indonesia dan Bank Mandiri akan bersama-sama melakukan sosialisasi, penyuluhan, serta bimbingan kepada petani atau kelompok tani, distributor, kios pertanian, dan grain trader. Selain juga memberikan edukasi mengenai produk keuangan dan praktik pengelolaan keuangan pertanian yang baik.
Sebelumnya, Pupuk Indonesia juga telah menandatangani MoU dengan Perum Bulog untuk memperkuat program Agro Solution dalam hal penyerapan hasil panen untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan.
Agro Solution sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan input pertanian komersil (pupuk, benih, dan pestisida), akses permodalan, kepastian pengambilan hasil panen (offtaker), hingga asuransi.
Pada tahun ini Pupuk Indonesia menargetkan pelaksanaan program Agro Solution pada 50 ribu hektar lahan pertanian, baik untuk tanaman padi, jagung, maupun komoditas lainnya.