Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal China, Baidu, mendapatkan lampu hijau untuk menguji kendaraan otonom/swakemudi (fully autonomous vehicles) di jalan umum di California, Amerika Serikat.
Raksasa penelusuran Negeri Tirai Bambu ini adalah perusahaan keenam yang menerima izin pengujian otonom penuh dari Departemen Kendaraan Bermotor negara bagian (Department of Motor Vehicles), menurut laporan dari The Verge, dikutip pada Minggu.Lima perusahaan lainnya yang disetujui untuk menguji mobil self-driving di sana adalah Cruise, Waymo, Nuro, Zoox, dan AutoX. Saat ini, terdapat sebanyak 60 perusahaan yang memiliki izin aktif untuk menguji kendaraan otonom dengan pengemudi (safety driver) di California.
Baidu, yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengerjakan teknologi swakemudi, adalah perusahaan China terkemuka di bidang kendaraan otonom.
September lalu, perusahaan mendemonstrasikan kendaraan level 4 sepenuhnya otonom di konferensi pengembangnya, Baidu World.
Pada bulan Desember, Baidu menerima lisensi pertama untuk menguji kendaraan otonom penuh di jalan umum di China. Kota Beijing memberikan izin kepada perusahaan untuk menguji lima kendaraan Apollo yang dapat dikemudikan sendiri, yang dipasang Lincoln MKZs dan Chrysler Pacificas.
Meskipun Baidu telah mendapat izin dari regulator California untuk menguji kendaraan otonom dengan pengemudi keselamatan sejak 2016, izin baru memungkinkan perusahaan untuk menguji tiga kendaraan otonom tanpa pengemudi di belakang kemudi di jalan-jalan tertentu di dalam Sunnyvale, yang terletak di Santa Clara County.
Kendaraan tersebut hanya diperbolehkan di jalan raya dengan batas kecepatan 45 mph, dan dapat beroperasi siang maupun malam namun tidak pada saat cuaca buruk seperti kabut atau hujan.
Perusahaan yang menerima izin tanpa pengemudi ini harus memberikan bukti asuransi atau jaminan senilai 5 juta dolar AS dan mengikuti beberapa aturan lain, seperti melatih operator jarak jauh tentang teknologi.
Baidu baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk membuat kendaraan listrik dengan bantuan dari Geely, produsen mobil swasta terbesar di negara itu dan perusahaan induk Volvo.
Secara khusus, Baidu dan Geely sedang dalam pembicaraan untuk menggunakan platform kendaraan listrik skalabel yang terakhir diumumkan akhir tahun lalu. Tetapi, Baidu akan memiliki mayoritas saham di perusahaan baru dan karena itu akan mengontrol arahnya.