Capitol diserang akibatkan pertumpahan darah

id Capitol, AS

Capitol diserang akibatkan pertumpahan darah

Ketua DPR AS Nancy Pelosi (D-CA) memimpin pemungutan suara pemakzulan Presiden Donald Trump untuk kedua kalinya, seminggu setelah para pendukungnya menyerbu gedung Capitol, di Washington (13/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS / Jonathan Ernst/aww.

Jakarta (ANTARA) -  "Serangan di Capitol adalah pemberontakan dengan kekerasan yang mengakibatkan pertumpahan darah Amerika," kata anggota DPR Hakeem Jeffries, seorang politisi Demokrat dari New York.

"Dan itulah mengapa tindakan pengamanan yang luar biasa telah diambil. Petugas dipukuli secara brutal. Para penyerang ingin membunuh Nancy Pelosi, menggantung Mike Pence, dan memburu anggota Kongres yang duduk. Itu pemberontakan. Itu hasutan. Itu pelanggaran hukum. Itu teror," kata Jeffries sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis.

Pihak sistem kereta bawah tanah Washington mengatakan akan menutup 13 stasiun hingga 21 Januari mulai Jumat - termasuk Union Station, pusat transit utama. Pihaknya juga menutup tiga stasiun pusat kota tersibuk.

Kepala Administrasi Penerbangan Federal Steve Dickson pada Rabu menandatangani sebuah perintah berisi "pendekatan tanpa toleransi" untuk setiap penumpang udara pengganggu setelah beberapa pendukung Trump mengganggu penerbangan setelah kekerasan Capitol minggu lalu. Perintah itu akan berlangsung hingga 30 Maret.

Pasukan Garda Nasional sering digunakan oleh negara bagian dalam membantu penegak hukum memadamkan protes selama setahun terakhir. Namun, keputusan untuk mempersenjatai mereka dengan senjata memperlihatkan kekhawatiran atas ancaman kekerasan lebih lanjut di hari-hari menjelang pelantikan.

Para pejabat mengatakan penting bagi pasukan untuk dipersenjatai untuk pertahanan diri mereka dan bahwa mereka masih dalam peran pendukung pasukan penegak hukum.

"Capitol menanggapi dengan cara yang tepat untuk memenuhi sifat ancaman keamanan parah yang ditimbulkan oleh teroris domestik dan supremasi kulit putih," kata Jeffries.

Dia mengatakan, Garda Nasional telah dianggap sebagai bagian dari gelembung keamanan untuk pelantikan, tetapi berdasarkan peristiwa pekan lalu, keamanan telah ditingkatkan.

Politisi Demokrat di DPR dan beberapa politisi Republik menyetujui pemakzulan Trump Rabu malam, secara resmi menuduhnya menghasut pemberontakan. Banyak politisi Partai Republik mempertanyakan apakah Kongres bergerak terlalu cepat.

Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy, petinggi Republik di dewan itu, telah menentang pemakzulan tetapi mengatakan: "Itu tidak berarti presiden bebas dari kesalahan. Presiden memikul tanggung jawab atas serangan Rabu di Kongres oleh massa perusuh."

Baca juga: Setelah dikepung, Garda Nasional berjaga 24 jam di Capitol AS
Baca juga: Trump akui bertanggungjawab sebagian atas kerusuhan di Capitol