Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menjamin para dokter di bawah IDI memiliki semangat juang tinggi untuk menangani pasien COVID-19, tetapi masyarakat diharapkan tetap menjalankan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
"Kami bekerja sesuai prosedur standar operasional, sumpah dokter, dan kode etik kedokteran. Bila kami siap, tetapi tidak ada obat dan alat kesehatan tentu akan mengganggu pelayanan kepada pasien," katanya.
"Saya kira seseorang memilih menjadi dokter punya naluri kemanusiaan yang tinggi. Meskipun sudah bekerja delapan jam, kalau tidak ada dokter lain, pasti tetap siap melayani pasien," kata Slamet dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin.
Baca juga: PERSI : Opini "mengcovidkan" pasien timbulkan stigma luar biasa terhadap penurunan kepercayaan publik
Meskipun memastikan para dokter akan tetap bersemangat menangani pasien COVID-19, Slamet menegaskan dokter juga akan kelelahan bila harus bekerja melebihi beban kemampuannya.
Karena itu, masyarakat perlu membantu para dokter dan tenaga kesehatan yang lain untuk memutus rantai penularan COVID-19 dengan memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak.
"Bila yang terinfeksi COVID-19 semakin menurun, yang harus dirawat di rumah sakit semakin sedikit, tentu akan meringankan beban kerja dokter dan tenaga kesehatan," tuturnya.
Slamet mengatakan para dokter di bawah IDI tidak pernah menyampaikan keluhan terkait dengan beban kerja, tetapi lebih banyak mengeluhkan pasokan obat-obatan dan alat kesehatan yang kurang memadai.
"Keluhan yang muncul kebanyakan terkait medis, misalnya obat kosong dan sebagainya. Tidak ada yang mengeluh capek atau lelah. Para dokter bekerja dan mendiagnosis sesuai pedoman Kementerian Kesehatan, sesuai standar," katanya.
Karena itu, Slamet meminta pemerintah untuk memastikan ketercukupan pasokan logistik kesehatan, baik obat-obatan maupun alat kesehatan agar para dokter tidak terkendala dalam menangani pasien COVID-19.
Baca juga: PB IDI: Pandemi masih lama, jaga diri agar tidak sakit
Berita Terkait
WHO: Mpox bukan "COVID baru"
Selasa, 20 Agustus 2024 22:51 Wib
Mantan Kadinkes Sumut dituntut 20 tahun penjara
Kamis, 1 Agustus 2024 22:52 Wib
KOI: Atlet waspadai ancaman COVID-19 di Paris
Rabu, 31 Juli 2024 5:40 Wib
Kasus COVID-19 di Jepang melonjak
Sabtu, 27 Juli 2024 11:51 Wib
Kemenkes: Tetap terapkan prokes, waspadai COVID-19 varian KP.1 dan KP.2
Rabu, 22 Mei 2024 20:03 Wib
AstraZeneca tarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Kamis, 9 Mei 2024 6:08 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib