PT KAI tetap kuat dan maju di tengah pandemi COVID-19

id lampung, kai, divre iv, corona

PT KAI tetap kuat dan maju di tengah pandemi COVID-19

EVP Divre IV Tanjungkarang Junaidi Nasution sedang mengecek penumpang di dalam kereta sebelum keberangkatan, untuk memastikan protokol kesehatan yang ada di dalam kereta, serta pengaturan jarak satu dan lainnya sudah berjalan dengan baik dan lancar. (ANTARA/HO/PT KAI)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang masih tetap kuat dan penuh semangat....
Bandarlampung (ANTARA) -
EVP PT KAI Divre IV Tanjungkarang Junaidi Nasution sedang memberikan edukasi dan sosialisasi kepada penumpang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dilaksanakan untuk memutus penyebaran COVID-19 dalam moda transportasi kereta api. (ANTARA/HO-PT KAI)
Petugas pintu masuk kedatangan sedang mengecek suhu calon penumpang yang akan masuk ke dalam stasiun, bertujuan untuk mengantisipasi calon penumpang yang memiliki suhu di atas 37,3 derajat Celsius. (ANTARA/HO-PT KAI)
Calon penumpang KA Kuala Stabas yang akan naik ke dalam kereta, sedang mencuci tangan menggunakan hand sanitizer agar saat naik ke dalam kereta api dalam keadaan bersih dan steril. (ANTARA/HO-PT KAI)

Pada masa pandemi COVID-19, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang masih tetap kuat dan penuh semangat bisa tetap menjalankan dan mengangkut penumpang dan KA barang khususnya KA batu bara (Babaranjang).

Maksud tetap kuat walau dilanda pandemi COVID-19 itu adalah etos kerja seluruh pegawai PT KAI yang tetap bersemangat walau penuh risiko terpapar COVID-19, untuk melayani pengguna jasa kereta api baik penumpang maupun barang, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: KAI berikan bantuan ke pondok pesantren tahfiz Quran


KA angkutan batubara Divre IV Tanjungkarang menjadi sumber harapan terbesar PT KAI untuk tetap eksis bertahan.

Sedangkan, KA penumpang Kuala Stabas rute Tanjungkarang-Baturaja Sumatera Selatan kembali dioperasikan mulai 1 September 2020, setelah sempat dihentikan penggunaannya sejak April lalu untuk menekan penyebaran infeksi Virus Corona di daerah ini.

Dengan pengoperasian Kereta Api Kuala Stabas ini, para calon penumpang wajib mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan menerapkan protokol kesehatan guna menekan angka penyebaran COVID-19 di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.

Penerapan protokol kesehatan tersebut harus dilakukan dengan cara 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Para calon penumpang wajib menerapkan hal ini, karena penyebaran COVID-19 setiap hari semakin terus mengalami peningkatan.

PT KAI Divre IV Tanjungkarang telah mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan tidak memberlakukan pembelian tiket secara langsung atau go show, melainkan pembelian secara online dan melakukan cetak tiket secara mandiri, agar tidak ada kontak langsung antara calon penumpang dan petugas tiket.

Pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, sebelum penumpang masuk ke dalam stasiun, para penumpang wajib mencuci tangan dan dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas yang sudah siaga di depan pintu masuk, dan di tempat pemeriksaan tiket telah disediakan hand sanitizer untuk para calon penumpang yang ingin mencuci tangan.

Di dalam stasiun, para calon penumpang juga sudah wajib menerapkan protokol kesehatan dengan diberikan jarak tempat duduk satu dan lainnya, serta terdapat ruangan isolasi di dalam stasiun bila terdapat penumpang yang suhunya lebih dari 37,3 derajat Celsius dan selanjutnya akan diperiksa oleh petugas kesehatan yang menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.

Saat akan memasuki kereta, penumpang juga tidak boleh berdesak-desakan seperti sebelum COVID-19, tetapi telah diberikan jarak 1-2 meter antara penumpang satu dengan lainnya.

Di atas kereta, jumlah tempat duduk yang disediakan hanya 70 persen dari tempat duduk yang tersedia, ini semua agar para penumpang tidak berdekatan dan bersebelahan dengan penumpang lainnya. Bila tetap bersebelahan, maka penumpang sangat rentan terpapar COVID-19.

Posisi di dalam kereta, para penumpang diwajibkan tetap memakai masker kecuali saat makan dan minum, dan diimbau untuk tidak mengobrol dengan penumpang lainnya. Ini juga sebagai langkah-langkah pencegahan COVID-19.

Setiap petugas yang bertugas di dalam kereta, juga wajib menerapkan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan menggunakan masker, face shield dan sarung tangan karet serta selalu mengecek suhu para penumpang setiap tiga jam sekali, bila kedapatan ada penumpang yang mengalami suhu di atas 37,3 derajat Celsius langsung dilakukan eksekusi dan ditempatkan di kereta isolasi yang telah disediakan oleh perusahaan.

Petugas yang ada di dalam kereta, juga telah disiapkan ruangan tersendiri untuk menghindari penumpukan antara sesama petugas di atas kereta.

Setelah kereta tiba di tempat tujuan, petugas kebersihan langsung membersihkan kereta dan melakukan penyemprotan disinfektan agar kereta saat digunakan lebih steril, aman dan nyaman khususnya untuk para penumpang, karena ini sangat perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di dalam kereta.

Penumpang wajib menerapkan 3M, bila diabaikan maka penumpang tak boleh naik kereta api. Protokol kesehatan harus dipatuhi bagi pengguna jasa kereta api. Pakai masker, pakai jaket atau kaos atau baju lengan panjang, dan suhu tubuh penumpang tidak melebihi 37,3 derajat Celsius.

Para penumpang kereta juga wajib sehat dan tidak dalam kondisi sakit seperti flu, batuk, demam, dan lainnya.

Aturan ini sangat penting untuk dipatuhi agar semua pihak bisa saling menjaga kesehatan saat menggunakan kereta api. Pengoperasian kembali kereta api di tengah pandemi COVID-19, PT KAI tetap bertekad melayani masyarakat yang melakukan perjalanan dengan selamat, aman, nyaman dan sehat sampai tujuan dengan tidak melanggar protokol kesehatan.

Bahkan sesuai edaran Direksi PT Kereta Api Indonesia bahwa perusahaan tersusun atas nilai-nilai utama yang disebut dengan “AKHLAK”, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Untuk menjamin kebersihan selama perjalanan, petugas rutin membersihkan objek-objek yang sering disentuh setiap 30 menit sekali secara bergantian. Objek seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lainnya dibersihkan menggunakan pembersih yang mengandung cairan disinfektan.

Dalam melayani pelanggan pada Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang dibekali dengan APD berupa masker, sarung tangan, dan face shield. Petugas tersebut antara lain petugas loket, customer service, petugas boarding, kondektur, Polsuska, pramugari kereta, dan petugas kebersihan di atas kereta.

Petugas juga dilengkapi APD, agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani oleh petugas .

PT KAI juga tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang mengandung cairan disinfektan. Fasilitas higienitas berupa wastafel portabel dan hand sanitizer juga disediakan di titik-titik yang mudah dijangkau oleh penumpang. (ADV)
Baca juga: KAI berikan bantuan pembangunan masjid di Natar
Baca juga: KAI siapkan ruang isolasi di dalam kereta api