Denis Shapovalov akhiri debut Grand Slam Sebastian Korda
Jakarta (ANTARA) - Denis Shapovalov, salah satu petenis muda yang disebut-sebut sebagai calon juara Grand Slam masa depan, tampil percaya diri untuk maju ke babak kedua US Open setelah menjungkalkan petenis wild cara dari Amerika Serikat Sebastian Korda dengan 6-4 4-6 6-3 6-2.
Petenis Kanada unggulan ke-12 itu sudah pernah lolos paling tidak ke babak ketiga dari ketiga US Open yang dia mainkan dan terlihat tidak menghadapi kesulitan dalam menghadapi Korda yang berperingkat 205 dan membuat debutnya dalam babak utama Grand Slam.
Baca juga: Alexander Zverev hentikan Anderson dalam adu servis geledek
Korda, putra mantan juara dunia dua kali dan juara Australia Open 1998 Petr Korda, jarang melancarkan tekanan kepada Shapovalov.
Korda mendapatkan dua break dengan salah satunya berhasil dia konversi untuk membuatnya merebut set kedua.
Petr Korda yang juga pelatih Sebastian bertepuk tangan sendirian menyemangati sang putra di Stadion Louis Armstrong yang kosong itu.
Mengingat tidak ada penonton yang boleh masuk Billie Jean King National Tennis Center karena protokol kesehatan COVID-19, membuat stadion pun kosong melompong sehingga ditutupi oleh spanduk Black Lives Matter, demikian Reuters.
Baca juga: Naomi Osaka tak menyangka aksi protesnya tarik perhatian kalangan tenis
Baca juga: Komentar Wilander tentang Serena: Sekarang atau tidak sama sekaliBaca juga: Komentar Wilander tentang Serena: Sekarang atau tidak sama sekali
Petenis Kanada unggulan ke-12 itu sudah pernah lolos paling tidak ke babak ketiga dari ketiga US Open yang dia mainkan dan terlihat tidak menghadapi kesulitan dalam menghadapi Korda yang berperingkat 205 dan membuat debutnya dalam babak utama Grand Slam.
Baca juga: Alexander Zverev hentikan Anderson dalam adu servis geledek
Korda, putra mantan juara dunia dua kali dan juara Australia Open 1998 Petr Korda, jarang melancarkan tekanan kepada Shapovalov.
Korda mendapatkan dua break dengan salah satunya berhasil dia konversi untuk membuatnya merebut set kedua.
Petr Korda yang juga pelatih Sebastian bertepuk tangan sendirian menyemangati sang putra di Stadion Louis Armstrong yang kosong itu.
Mengingat tidak ada penonton yang boleh masuk Billie Jean King National Tennis Center karena protokol kesehatan COVID-19, membuat stadion pun kosong melompong sehingga ditutupi oleh spanduk Black Lives Matter, demikian Reuters.
Baca juga: Naomi Osaka tak menyangka aksi protesnya tarik perhatian kalangan tenis
Baca juga: Komentar Wilander tentang Serena: Sekarang atau tidak sama sekaliBaca juga: Komentar Wilander tentang Serena: Sekarang atau tidak sama sekali