Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis ini diproyeksikan melemah dibayangi faktor eksternal yang masih belum kondusif.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan masih akan melemah disebabkan data eksternal yang masih negatif bagi rupiah," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Prospek kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan China masih belum jelas. Kedua negara dengan ekonomi terbesar itu belum mengumumkan lokasi baru atau waktu untuk menyegel perjanjian setelah pertemuan internasional di Chili dibatalkan, dan tidak jelas apakah ancaman tarif dari Presiden Donald Trump yang baru akan mendorong kemajuan.
Sementara itu data inflasi AS tercatat naik ke level 0,4 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Peningkatan inflasi tersebut dapat menjadi tanda bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) sepertinya tidak lagi bersikap longgar (dovish) dalam menentukan kebijakan moneter.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.110 per dolar AS.
Pada pukul 10.08 WIB, rupiah masih melemah 21 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.100 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.079 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.098 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.082 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah Rabu pagi Rp16.252 per dolar AS
Rabu, 17 April 2024 9:37 Wib
Rupiah tergelincir 36 poin ke level Rp15.933 per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 9:18 Wib
Humpuss Maritim Internasional bukukan laba bersih 12,69 juta dolar AS di 2023
Selasa, 2 April 2024 10:39 Wib
Rupiah tergelincir 0,08 persen jadi Rp15.755 per dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 9:51 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Rupiah turun jadi Rp15.647 per dolar AS
Selasa, 27 Februari 2024 9:10 Wib
Rupiah Rabu pagi Rp15.673 per dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:51 Wib
Dadan Tri Yudianto sebut ada oknum penegak hukum minta uang 6 juta dolar AS
Selasa, 20 Februari 2024 20:04 Wib