Bupati Chusnunia Kembali Ajak Peduli Gajah 'Erin'

id Gajah Erin

Bupati Chusnunia Kembali Ajak Peduli Gajah 'Erin'

Gajah "Erin" bersama pawangnya (Foto: Antaralampung.com/Muklasin)

Ini Erin, kesayanganku, yang belalainya terkena jerat hingga putus. Alhamdulillah mahot-mahot sayang pada Erin, ayo berkunjung ke Way Kambas, tengok Erin kecil, jangan lupa bawa makanan ya
Lampung Timur (Antaranews Lampung) - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim kembali mengajak peduli pada nasib gajah betina "Erin" yang berumur sekitar lima tahun yang terputus separuh belalainya akibat jeratan pemburu liar.

Setelah sebelumnya sejumlah pihak menunjukkan kepedulian pada nasib gajah Erin itu, kini perhatian kembali datang dari Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim.

Prihatin dengan kondisi Erin itu, Cusnunia Chalim, Senin siang melalui akun instagramnya Noenia_ch mengunggah video pendek Erin disertai keterangan ajakan peduli kembali terhadap satwa berbadan besar, berbelalai dan termasuk salah satu spesies satwa langka yang dilindungi di dunia tersebut.

Pada akun instagramnya, Chusnunia menulis Erin adalah gajah kesayangannya.

Dia menulis ajakan menengok Erin di Taman Nasional Way Kambas dan berpesan tidak lupa membawa makanan kesukaannya.

Makanan yang disukai Erin, kata Chusnunia, adalah buah-buahan dan sayur-sayuran.

"Ini Erin, kesayanganku, yang belalainya terkena jerat hingga putus. Alhamdulillah mahot-mahot sayang pada Erin, ayo berkunjung ke Way Kambas, tengok Erin kecil, jangan lupa bawa makanan ya, bisa pisang, sayur-sayuran, kacang panjang, jagung, Erin suka macam-macam sayuran, bantu rawat Erin ya," tulis Chusnunia Chalim di akun IG-nya itu pula.

Erin berada di Pusat Konservasi Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.      

Gajah betina Erin yang berumur sekitar lima tahun itu, belalainya telah terpotong akibat jerat, dan diselamatkan Tim Elephant Response Unit (ERU) Way Kambas pada tahun 2016.

Namun, sampai dengan saat ini untuk makan Erin harus menunduk, bahkan terkadang disuapi oleh pengasuhnya (mahot/pawang).

Tahun 2018 lalu, Erin telah mendapat perhatian banyak pihak, termasuk dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).