Jerman kecam keras serangan Turki atas Suriah

id Perang Suriah dan Irak, pengungsi Suriah. Turki, Kurdi

Jerman kecam keras serangan Turki atas Suriah

Tentara Turki di dekat perbatasan Idlib Suriah/file (Ilyas Akengin/AFP)

Berlin (Antara/Reuters) - Kanselir Jerman Angela Merkel
pada Rabu mengatakan serangan militer Turki di Kota Afrin, Suriah utara, tidak bisa diterima dan mengkritik Rusia, yang "hanya menonton" serangan berlanjut pasukan Suriah di Ghouta timur.


Saat berbicara di majelis rendah parlemen, Merkel mengatakan pemerintah juga mengutuk serangan udara di daerah kantong pemberontak di Ghouta timur "dalam istilah terkuat", menunjuk pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad tetapi juga menyalahkan Rusia, yang membiarkan peristiwa itu terjadi.


Merkel mengatakan tindakan Turki di Afrin tidak dapat diterima
meskipun untuk kepentingan keamanannya. "Saya juga mengutuk ini dengan istilah terkuat," tambahnya.


Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa menyerukan jalan masuk penuh ke warga di dalam dan luar Ghouta timur guna memenuhi kebutuhan mendesak mereka, setelah sekitar 50.000 orang dalam beberapa hari belakangan mengungsi. Seruan serupa juga diberikan kepada Kota Afrin, tempat pertempuran menyebabkan sekitar 104.000 orang mengungsi.


Turki pada Minggu menyerbu Afrin setelah dua bulan melakukan serangan pada milisi YPG Kurdi Suriah. UNICEF memperkirakan sekitar 100.000 orang masih berada di dalam distrik Afrin, setengah dari mereka adalah anak-anak.


Pemerintah Jerman mendapat kecaman dari anggota parlemen oposisi dan imigran Kurdi karena tidak berbicara lebih jelas guna menentang serangan Turki, terutama mengingat Turki menggunakan tank buatan Jerman dalam operasi itu.


Merkel mengutip kekhawatiran tentang jatuhnya korban tewas dari kalangan warga sipil yang besar dan pengungsian ribuan orang dari kota itu.


Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan komentar Merkel
"tidak dapat diterima" dan dibuat berdasarkan informasi yang tidak tepat dan bahkan tidak berkaitan secara langsung dengan kebenaran "dari operasi negara itu di Suriah.


"Kami menyerukan sekutu kami untuk bekerja sama mencapai perdamaian abadi, keamanan dan stabilitas di Suriah dengan tetap melakukan koordinasi dan kontak dengan negara kita," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Penerjemah : G.N.C. Aryani/B. Soekapdjo