Jakarta (Antaranews Lampung) - Hoax atau berita bohong harus cepat diklarifikasi agar tidak terlanjur dipercaya oleh masyarakat, kata Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti.
"Kami di pemerintah bekerja 24 jam per hari karena hoax ini kalau tidak cepat-cepat diklarifikasi akan dianggap sebuah kebenaran," ujar Niken di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, hoax tidak akan bisa dihilangkan sama sekali dengan cara apa pun, melainkan hanya dapat dikurangi.
Kebebasan berpendapat memang dijamin, tetapi terdapat batasan sesuai hati nurani untuk tidak membuat kabar bohong dan provokasi. Sementara pemblokiran tidak dapat menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dari hoax yang menyebar tak terbatas melalui media sosial.
"Memblokir itu seperti orang sakit diberi obat, sekarang sembuh tapi bisa sakit kambuh lagi. Jadi yang penting literasi digital," katanya.
Untuk melakukan literasi digital, Kemkominfo tidak sendirian, melainkan menggandeng tokoh agama, perguruan tinggi serta lembaga masyarakat.
Hampir semua lini masyarakat menyadari hoax bahaya sekali, tutur Niken, karena dapat mengubah cara berpikir seseorang serta mengubah opini orang sehingga semua sadar harus bekerja sama.
Sejauh ini Kemkominfo sudah memblokir hampir 800 ribu konten penipuan, hoax, judi, perundungan dan pornografi.