Jakarta (ANTARA Lampung) - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay berharap tidak ada pasien yang berobat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dianaktirikan oleh rumah sakit karena bisa merugikan BPJS Kesehatan sendiri.
"Secara tidak langsung bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada BPJS. Kalau masyarakat tidak percaya, bagaimana kita mengajak mereka untuk menjadi peserta mandiri?" kata Saleh dihubungi di Jakarta, Jumat.
Saleh mengatakan sejauh ini masyarakat masih lebih percaya pada asuransi kesehatan swasta daripada BPJS Kesehatan. Karena itu, perbaikan pelayanan BPJS Kesehatan harus dilakukan.
Saleh merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Jaka Juliadi. Pasien kanker pembuluh darah berusia 10 tahun asal Sumatera Barat itu saat ini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Jaka seorang anak piatu yang sudah ditinggalkan ayahnya menikah lagi dan saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya yang hanya seorang buruh tani. Dalam pengobatannya, Jaka betul-betul mengandalkan layanan BPJS Kesehatan.
Atas bantuan seseorang yang mengurus ke BPJS Kesehatan di Jakarta, Jaka bisa dibawa ke RSCM. Namun, Jaka belum juga dioperasi dengan alasan yang tidak jelas.
"Anggaran untuk kesehatan tidak sedikit. Belum lama DPR dan pemerintah menyepakati alokasi anggaran kesehatan Rp104 triliun. Nilai sama dengan lima persen total APBN 2017 yang mencapai Rp2.080,5 triliun," tuturnya.
Saleh mengatakan dengan anggaran sebesar itu, sudah seharusnya fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk masyarakat sudah bagus. Karena itu, Saleh meminta Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan lebih memperbaiki kualitas pelayanan.
"Mudah-mudahan Jaka segera ditangani dokter dan diberi kesembuhan sehingga bisa kembali melanjutkan pendidikannya," katanya. (Ant)
Anggota DPR: Jangan anaktirikan pasien BPJS Kesehatan
...Secara tidak langsung bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada BPJS. Kalau masyarakat tidak percaya, bagaimana kita mengajak mereka untuk menjadi peserta mandiri, kata Saleh...