Jakarta (ANTARA Lampung) - Mantan juara dunia tinju kelas bulu versi WBA Yohannes Christian John atau Chris John mengatakan berkeinginan mengembangkan badan promotor tinju yang dimilikinya.
"Cita-citanya agar melalui promotor, para petinju Indonesia bisa lebih maju dan dikenal di Internasional," ujar Chris saat ditemui dalam sesi timbang badan Daud Yordan dan Kato Yoshitaka di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (4/2).
Seusai pensiun, Chris mengaku perlu media lain untuk melampiaskan kecintaannya pada dunia tinju. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mendirikan promotor dan menjalankan event pertandingan reguler.
"Menurut saya itu seru, tinggal bagaimana dukungan dari banyak pihak nanti. Mungkin kita bisa kerja sama dengan BUMN yang jumlahnya ada banyak," tukasnya.
Chris John yang semasa jadi petinju memiliki rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO), tiga kali seri, dan sekali kalah tersebut berharap ada sponsor yang peduli akan perkembangan olahraga tinju di Tanah Air.
Dia berpendapat bahwa masalah dana memang menjadi faktor yang agak sulit dipecahkan, namun bukan berarti kesempatan untuk bekerjasama dengan pemerintah menjadi tertutup.
Oleh sebab itu Chris optimis pemerintah akan bersedia untuk bersama-sama memajukan sektor olahraga Indonesia melalui badan promotor yang akan dia dirikan.
"Kalau untuk olahraga kenapa tidak? Asalkan bisa kita salurkan dengan tujuan yang baik, maka dari dana itu juga akan menghasilkan hasil yang baik," kata petinju kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah itu.
Chris John menjadi juara dunia pertama kali ketika menang atas petinju Kolombia Oscar Leon dalam pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003. Setelah itu yang bersangkutan berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 18 kali.
Bahkan Chris John sempat memegang gelar Super Champions kelas bulu WBA setelah berhasil mempertahankan gelarnya 10 kali tanpa putus. Usai mengalahkan petinju Jepang Hiroyuki Enoki, 24 November 2008 yang bersangkutan mendapat gelar tersebut dari WBA. (Ant)