Puyol Sedih Atas Kepergiaan Vilanova

id sepak bola

Madrid  (Antara/AFP) - Kapten Barcelona Carles Puyol untuk pertama kalinya menyuarakan kesedihannya atas kepergian Tito Vilanova, yang meninggalkan posisinya sebagai pelatih setelah hanya satu musim menduduki jabatan itu karena masalah kesehatan.
        
Kepergian Vilanova dikonfirmasi pada Jumat ketika ia memberitahukan kepada klub bahwa perawatan terhadap kanker kelenjar air liur yang dilakukannya, membuat ia tidak lagi mampu bertanggung jawab untuk melatih klub Katalan itu setiap hari.
        
"Itu merupakan pukulan yang sangat keras," kata Puyol di konferensi pers pada Senin.
        
"Tidak seorang pun mengharapkannya. Tim yang ditinggalkan sangat terpengaruh. Kabar yang kami terima sangat sulit, namun ini merupakan penyakit dan manusia merupakan yang paling penting."
   
"Tito dipikirkan oleh banyak orang di ruang ganti. Ia berbicara kepada kami dan menenangkan kami. Ia meminta kami meneruskan bertarung seperti yang akan kami lakukan."
   
Kepergian mendadak Vilanova, membuat Barca tidak memiliki pelatih dalam kurang dari sebulan sebelum mereka mulai mempertahankan gelar juara Spanyolnya.
   
Presiden Sandro Rosell berkata pada Jumat bahwa ia diharapkan akan mengumumkan siapa pelatih baru pada pekan ini, dan media lokal pada Senin melaporkan daftar kandidat pelatih baru telah dikurangi menjadi hanya dua sosok, yakni mantan pemain dan pelatih tim junior Luis Enrique dan Gerardo Martino dari Argentina.
        
Dan meski ia memiliki pertemanan pribadi dengan Enrique, Puyol berkata bahwa ia tidak memiliki sosok favorit untuk menjadi pelatih baru Barca.
        
"Semua nama yang ada mampu melatih tim ini. Saya yakin mereka akan mencari yang terbaik untuk Barca."
   
"Anda semua tahu bahwa saya memiliki hubungan yang baik dengan Luis Enrique, yang merupakan salah satu kandidat, dan ia mampu melakukannya seperti juga nama-nama lain."
   
"Martino menyukai gaya bermain Barca dan saya yakin ia merupakan pelatih yang bagus."
   
Pada level personal Puyol juga berpacu dengan waktu untuk dapat bugar pada awal musim, setelah ia menjalani operasi lutut untuk ketiga kalinya pada Juni.
        
"Saya sedang memulihkan diri. Saya akan suka untuk berlatih dengan tim namun saat ini saya tidak dapat melakukannya. Saya tidak mencanangkan target, namun setiap hari saya membaik. Ini adalah tahun yang sulit, dengan tiga operasi, dan saya tidak ingin memaksa diri saya sendiri."

Penerjemah/Redaktur : ARA Adipati/I Suhirwandi/Hisar Sitanggang