Lampung Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mendukung aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan kabupaten setempat untuk menjadi investor di sektor pasar modal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Selatan Supriyanto di Kalianda, Senin, mengatakan hal tersebut bermanfaat untuk memperkuat ekosistem literasi keuangan di kalangan aparatur sipil negara.
"ASN harus memiliki lambung yang kuat. Gaji bukan hanya untuk dibelanjakan, tetapi dikembangkan melalui instrumen yang aman, legal, dan terukur. Melalui pasar modal, ASN bisa naik kelas, dari sekadar konsumen menjadi pemilik modal,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan literasi kepada para ASN agar memahami investasi yang aman dan produktif.
Tidak hanya itu, ia menyebutkan bahwa literasi finansial sebagai elemen penting dalam pembangunan kualitas sumber daya aparatur.
"Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi Pemkab, OJK, dan BEI. Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga infrastruktur finansial bagi ASN,” katanya.
Supriyanto juga menegaskan agar ASN mulai sadar dalam memandang pengelolaan keuangan sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi dan profesional.
Ia mengharapkan kegiatan literasi dapat menjadi titik balik bagi ASN di Lampung Selatan untuk berpikir lebih progresif dalam mengalokasikan pendapatan pada instrumen investasi jangka panjang, sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap investasi bodong.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengadakan kegiatan sosialisasi product matching, literasi keuangan pasar modal, serta fasilitasi pembukaan rekening saham bagi ASN untuk mempercepat pemahaman aparatur terhadap produk keuangan formal, khususnya sektor pasar modal
Dalam kegiatan tersebut, ASN juga difasilitasi untuk melakukan pembukaan Rekening Saham (SID) sebagai langkah awal memasuki pasar modal.
Sementara itu, Deputi Direktur PEPK & LMS, OJK Provinsi Lampung Ety Elyati turut menekankan pentingnya ASN agar memiliki kecakapan finansial yang memadai.
Menurut dia, aparatur merupakan kelompok strategis yang berperan besar dalam menggerakkan pembangunan daerah.
"ASN dengan literasi keuangan yang baik mampu merencanakan masa depan secara bijak dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam menggunakan produk keuangan yang aman dan legal," ujarnya.
Namun, lanjut dia, meski tingkat inklusi keuangan nasional semakin meningkat, pemahaman terhadap risiko dan karakter produk keuangan masih belum seimbang.
"Pentingnya kewaspadaan terhadap maraknya layanan fintech ilegal. Investasi harus dilakukan pada lembaga berizin dan diawasi OJK. Pastikan selalu mengecek legalitas setiap layanan keuangan,” tegasnya.
Baca juga: Pemkab Lamsel tingkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral
Baca juga: Lamsel pastikan kesiapan sambut 21 delegasi Australia untuk pertukaran budaya
Baca juga: Bupati Lamsel sebut gotong royong kunci percepat pembangunan KDMP