Bandarlampung (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia bergerak cepat mengimplementasikan aturan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi bagi petani di Provinsi Lampung.
"Harga pupuk di sini sudah langsung turun sejak 22 Oktober 2025 kemarin dan kios pun langsung melakukan penyesuaian serta penurunan harga sesuai aturan pemerintah," ujar Pemilik Kios Pupuk di Desa Trimurjo Lampung Tengah Retno saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan saat ini kelompok-kelompok tani sudah hampir semuanya melakukan penebusan pupuk untuk pelaksanaan musim tanam tiga. Setelah PT Pupuk Indonesia mengimplementasikan dengan cepat kebijakan penurunan harga eceran tertinggi pupuk subsidi.
"Karena musim tanam tiga mulai di September, jadi kelompok tani di Oktober akhir sudah penuh penebusan. Dan nanti akan dilakukan penebusan pupuk lagi di musim tanam tahun 2026," katanya.
Dia menjelaskan yang melakukan penyerapan pupuk adalah petani yang sudah terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
"Karena petani membutuhkan pupuk subsidi untuk sawah mereka maka setelah diturunkan langsung melakukan penebusan. Pasokan pupuk saat ini tetap lancar tidak ada kendala, tapi memang kelompok sudah tidak menebus karena sudah cukup," ucap dia.
Menurut dia, meski begitu para pengecer tetap menawarkan ke kelompok tani untuk melalukan penebusan pupuk subsidi.
"Harapan dari kios pupuk pastinya semua berjalan lancar. Karena petani pastinya senang sekali dengan diturunkan harga pupuk 20 persen di tambah dengan harga gabah Rp6500 mereka jadi semangat untuk menanam," tambahnya.
Tanggapan lain dikatakan oleh Ketua Kelompok Tani Udowo Adipuro Lampung Tengah, Sugandi.
"Tentu petani senang dengan diturunkannya harga pupuk, sebab ini sudah mulai musim tanam jadi kami terbantu," ujar Sugandi.
Dia berharap dengan harga pupuk subsidi turun dan harga beli gabah yang meningkat bisa memberikan kesejahteraan kepada petani di daerah.