Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan bahwa penyelenggaraan Lampung Fest 2025 akan berfokus untuk memperkenalkan potensi kopi dan pariwisata di daerahnya.

"Langkah pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, diwujudkan salah satunya melalui penyelenggaraan Lampung Fest 2025 yang mengusung tema kopi dan pariwisata. Dengan menghadirkan Lampung Coffee Pavilion sebagai simbol sinergi antara industri kopi dan pariwisata," ujar Gubernur di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan kopi bukan hanya sebuah komoditas ekspor utama, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan kekuatan ekonomi daerah.

"Kopi dan pariwisata bukan sekadar konsep seremonial, namun strategi konkret untuk menggabungkan dua kekuatan besar Lampung, yakni budaya kopi dan potensi wisata alam," katanya.

Gubernur menjelaskan dalam kegiatan tersebut akan menghadirkan festival kopi yang terintegrasi dengan konsep agrowisata, dimana kebun kopi tidak hanya menjadi sumber ekonomi, tetapi juga destinasi wisata yang edukatif dan berkelanjutan.

"Ekspor komoditas kopi Indonesia pada 2024 meningkat hingga 76,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dan lebih dari 51 persen ekspor tersebut berasal dari Lampung, dengan nilai mencapai 840 juta dolar AS. Ini menunjukkan bahwa Lampung memiliki peran penting dalam industri kopi nasional,” ujar dia pula.

Ia mengatakan di balik keberhasilan ekspor, terdapat potensi besar yang perlu terus dikembangkan di sektor domestik. Berdasarkan data sebanyak 79 persen masyarakat Indonesia merupakan peminum kopi, dan 71 persen di antaranya memilih kopi siap saji. Tren tersebut membuka peluang inovasi di berbagai lini, mulai dari produk, layanan, hingga pengalaman menikmati kopi.

"Kita perlu berinovasi dalam menciptakan pengalaman yang unik, memperkenalkan rasa yang lebih beragam, serta memperkuat ekosistem industri kopi dari hulu hingga hilir," katanya lagi.

Oleh karena itu, melalui Lampung Fest 2025, Pemerintah Provinsi Lampung memperkenalkan Pavilion Kopi Lampung, yang dirancang sebagai ruang kolaboratif bagi seluruh ekosistem kopi, mulai dari petani, pelaku usaha, perajin, hingga penikmat kopi.

"Di paviliun tersebut, akan diselenggarakan berbagai kegiatan seperti lomba barista, edukasi kopi, temu bisnis, hingga kompetisi kuliner berbahan dasar kopi. Pengunjung juga berkesempatan menikmati kopi khas Lampung secara gratis," ujarnya.

Ia mengharapkan Pavilion Kopi Lampung dapat menjadi wadah promosi dan pembelajaran tentang praktik budi daya berkelanjutan, seperti sistem agroforestri dan teknologi roasting modern yang mampu meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi Lampung.

"Kami berkomitmen untuk melibatkan para petani yang mengedepankan praktik ramah lingkungan dan inovasi teknologi pertanian. Melalui Lampung Fest, kita ingin dunia tahu bahwa Lampung bukan hanya penghasil kopi unggulan, tetapi juga pusat inovasi dan pariwisata kopi Indonesia," ujar dia.

Gubernur pun mengajak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, agar potensi besar Lampung dalam bidang kopi dan pariwisata dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

“Acara seperti Lampung Fest ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa Lampung kaya akan alam, budaya, dan semangat kolaborasi. Dengan gotong royong dan kerja bersama, kita bisa membawa Lampung lebih maju, lebih dikenal, dan lebih sejahtera,” kata dia.

Menurut rencana, Lampung Fest 2025 akan berlangsung dari 11-25 November 2025 di PKOR Way Halim, Bandarlampung.


Baca juga: Bupati minta dukungan Kementan untuk pengolahan kopi di Lambar

Baca juga: Pemprov Lampung: Budidaya kopi sistem pagar dapat tingkatkan produksi

Baca juga: Lampung ekspor bubuk kopi robusta ke Hongkong senilai Rp753 juta


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2025