Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mengatakan bahwa daerahnya masih membutuhkan tambahan dokter gigi untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat.
"Di Indonesia termasuk di Lampung masih minim jumlah dokter gigi," ujar Jihan Nurlela berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia, idealnya satu dokter gigi dapat melayani 7.000 penduduk. Namun, di Indonesia rasio tersebut masih berada di kisaran 1 banding 9.000 hingga 12.000 penduduk.
“Artinya, kebutuhan dokter gigi di Indonesia dan Lampung masih sangat kurang. Bahkan jika kita bandingkan dengan negara maju seperti Jepang, satu dokter gigi di sana hanya melayani sekitar 2.000 penduduk,” kata dia.
Ia menambahkan, dengan jumlah fakultas kedokteran gigi di Indonesia baru sekitar 30, maka dibutuhkan waktu hingga 15 tahun untuk mencapai standar pelayanan gigi oleh dokter gigi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia tersebut.
“Di Lampung sendiri, masih ada sekitar 117 Puskesmas yang belum memiliki dokter gigi berstatus Aparatur Sipil Negara,” ucap dia.
Dia menjelaskan dengan dibukanya Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Aisyah Pringsewu dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan jumlah dokter gigi di Lampung.
"Kami pun mengapresiasi pembukaan Program Profesi Dietisien sebagai program pertama di Sumatera," tambahnya.
Ia mengatakan hal tersebut sejalan dengan program pemerintah pusat dalam mendorong konsumsi makanan bergizi di seluruh daerah.
“Program Profesi Dietisien ini selaras dengan kebijakan makan bergizi gratis yang dalam pelaksanaannya diharuskan membuat dapur SPPG dan di dalam operasionalnya wajib memiliki tenaga ahli gizi,” ujar dia.