Bandarlampung (ANTARA) - Atlet taekwondo Lampung Arriza Dwian Tino Murrod memastikan satu medali perunggu di kelas Gyorogi-Bantam Under 63 kg setelah berhasil masuk empat besar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri di Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Arriza berhasil melaju ke semifinal setelah sebelumnya mengalahkan taekwondoin asal Sulawesi Utara dengan nilai akhir 10-9 dalam dua ronde.
Pada ronde pertama, penampilan Arriza masih tersendat, hingga pertengahan ronde. Susul menyusul angka terjadi sejak awal, Arriza selalu tertinggal mulai dari 0-1, 0-4 dan 5-3. Namun Arizza terus bertahan di bawah tekanan.
Kemudian, Arriza mulai mengumpulkan angka lewat tendangan dollyo chagi untuk menambah poin dan upaya itu terus berlanjut hingga ronde kedua. Sempat tertinggal di akhir-akhir ronde, pada saat yang tepat, satu gerakan Arriza menghasilkan satu poin untuk unggul 10-9.
Kemenangan itu membuat Arriza memastikan satu tempat di semifinal untuk melawan pemenang partai perempat final lainnya, yaitu atlet asal Aceh Bagus Aditya Pratama.
Namun, penampilan bagus Arriza tidak berlanjut, karena Bagus tampil sangat dominan, hingga skor sempat tercatat 13-0 untuk atlet dari Aceh tersebut.
Pada ronde kedua, Arriza bangkit dengan beberapa serangan, tetapi upaya itu tidak cukup untuk menghalangi Bagus melaju ke final.
Manajer tim Taekwondo Lampung, M Iqbal mengatakan bahwa hasil ini cukup memberikan suntikan semangat untuk beberapa taekwondoin Lampung lainnya yang akan tampil besok.
Baca juga: KONI upayakan PON Bela Diri tahun depan diikuti 18 cabor
Baca juga: KONI Lampung minta atlet untuk fokus di PON Bela Diri
Baca juga: Ketum KONI: PON Bela Diri 2025 diikuti 2.645 atlet dari tanah air