Bandarlampung, Lampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengajak petani di daerahnya untuk tetap menerapkan pola penanaman padi hemat air selama musim tanam.

"Beberapa tahun belakangan ini kita memang mengalami cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Jadi, kalau pada saat musim hujan itu airnya banyak sekali hingga banjir. Kalau kemarau itu kering sekali, oleh karena itu kita sudah melakukan antisipasi agar tanam padi tidak terganggu," ujar Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung, Budi Darmawan di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan langkah antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan mengedukasi petani di daerahnya menerapkan pola penanaman padi hemat air.

"Antisipasi yang dilakukan lagi selain itu ialah, berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) serta instansi pertanian dan lainnya yang tergabung dalam Komisi Irigasi Lampung untuk membicarakan terkait irigasi untuk pemanfaatan air pertanian," katanya.

Dia menjelaskan untuk menjaga ketersediaan air di masa depan, pihaknya juga akan mendukung penerapan smart farming di wilayah pertanian. Tetapi, untuk saat ini pihaknya terus mendorong para petani untuk bisa menanam dengan menghemat air.

"Jadi sudah disepakati juga dan ada surat keputusan Gubernur Lampung mengenai tata kelola air saat proses tanam padi. Kami harapkan semuanya disiplin mengikuti itu, sehingga nanti kalau musim kemarau tiba tidak terganggu dan semua tetap bisa panen kalau semua taat pada aturan tersebut," ucap dia.

Menurut dia, pihaknya juga sudah menghitung ketersediaan air dan pola distribusinya kepada petani dengan sistem gilir.

"Kami itu sudah melakukan sidang komisi irigasi dan rapat koordinasi setiap tahun dilakukan sebanyak dua kali. Yang kemudian kita menetapkan rencana pola tanam termasuk juga penghitungan ketersediaan air agar tidak ada kasus kekurangan pasokan air saat musim tanam," tambahnya.


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2025