Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung menyatakan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dapat meningkatkan pengelolaan sektor perikanan di daerah dari hilir sampai ke hulu.
"Potensi di Lampung adalah sektor perikanan yang banyak dihasilkan dari perikanan tangkap kemudian ada potensi perikanan budidaya. Jadi dengan dibangunnya Kampung Nelayan Merah Putih ini akan ada peningkatan pendapatan bagi nelayan di daerah," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan selama ini sektor perikanan di daerah pengelolaannya dilakukan secara mandiri per kabupaten dan kota.
"Di dalam pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih pengelolaannya dilakukan dari hulu sampai hilir secara terintegrasi. Pengelolaan yang terintegrasi tersebut akan meningkatkan pengelolaan potensi perikanan yang melimpah di Lampung sebagai daerah pesisir," katanya.
Dia menjelaskan dengan adanya pengelolaan sektor perikanan sistematis dari hulu sampai hilir, juga dapat meningkatkan perekonomian di sekitar kampung nelayan.
Di dalam pengelolaan Kampung Nelayan Merah Putih tersebut akan disediakan berbagai sarana prasarana seperti fasilitas tempat pengisian bahan bakar kapal, menyediakan tempat pendingin bagi ikan, fasilitas pemasaran hasil perikanan dan tempat pengolahan hasil perikanan hasil tangkap nelayan.
"Selain memfasilitasi nelayan tangkap ini juga membantu para pembudidaya ikan. Artinya semua sesuai dengan Astacita visi-misi Presiden dan Gubernur Lampung untuk meningkatkan perekonomian khususnya untuk masyarakat pesisir," ucap dia.
Menurut dia, tahun ini akan dibangun dua Kampung Nelayan Merah Putih di Lampung yakni di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Selatan.
Diketahui sebelumnya potensi sektor perikanan di Lampung meliputi untuk produksi perikanan tangkap di Provinsi Lampung di 2024 ada sebanyak 193.434 ton.
Kemudian di 2023 produksi perikanan di Lampung mencapai 343 ribu ton terdiri dari 189 ribu ton perikanan tangkap, dan 154 ribu ton perikanan budidaya, dengan volume ekspor 14,4 ribu ton dengan nilai ekspor Rp2,1 triliun ke 26 negara tujuan ekspor.
Pada 2023 lima kabupaten dengan produksi perikanan tangkap terbanyak adalah Lampung Timur sebanyak 57.194 ton, Tanggamus berjumlah 49.851 ton, Lampung Selatan mencapai 30.965 ton, Tulang Bawang 26.249 ton dan Mesuji 6.532 ton.
Baca juga: Pemprov: Dua Kampung Nelayan segera dibangun di Lampung
Baca juga: Gubernur Lampung perkirakan anggaran Kampung Nelayan Rp25-30 miliar
Baca juga: Termasuk di Lampung, 65 lokasi jadi awal pembangunan kampung nelayan merah putih