Bandarlampung (ANTARA) - Penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Lampung sudah mencapai Rp7,53 triliun hingga akhir September 2025.
"Penyaluran Kredit Usaha Rakyat per 29 September 2025 persentasenya mencapai 75,37 persen, dari target sebanyak Rp9,99 triliun. Dan realisasi penyalurannya sudah sebanyak Rp7,53 triliun," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Lampung Purwadhi Adhiputranto, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan untuk jumlah debitur dari program KUR ada sebanyak 140.113 debitur.
"Rincian penyaluran KUR per skema meliputi untuk usaha mikro dengan rentang Rp10 juta-Rp100 juta penyaluran mencapai Rp5,7 triliun dan jumlah debitur 132.135 orang. Skema KUR untuk usaha kecil dengan rentang lebih dari Rp100 juta penyaluran mencapai Rp1,7 triliun dan jumlah debitur sebanyak 7.499 orang," katanya pula.
Kemudian skema penyaluran KUR bagi usaha super mikro dengan rentang kurang dari Rp10 juta telah tersalur Rp4,24 miliar dengan debitur sebanyak 454 orang, dan KUR bagi pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) penyalurannya sebanyak Rp85 juta dengan debitur 25 orang.
"Untuk lima sektor KUR terbesar berasal dari sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan jumlah penyaluran Rp4,66 triliun, sektor perdagangan besar dan eceran jumlah penyaluran Rp1,9 triliun. Sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan sebesar Rp282,72 miliar, industri pengolahan penyaluran berjumlah Rp240,53 miliar dan penyaluran untuk sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar Rp160,60 miliar," ujar dia lagi.
Dia menjelaskan untuk lima daerah dengan penyaluran KUR tertinggi ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah penyaluran Rp1,81 triliun, Kabupaten Lampung Timur sebanyak Rp1,08 triliun, Kabupaten Lampung Selatan Rp823 miliar, Kabupaten Way Kanan Rp728 miliar, dan Kabupaten Lampung Utara sebanyak Rp660 miliar.
"Dalam pelaksanaan program ini pemerintah juga memberikan subsidi bunga KUR meliputi untuk usaha mikro sebesar 10,5 persen, usaha kecil 5,5 persen hingga 2,5 persen, bagi PMI atau TKI 13,5 persen, dan untuk usaha super mikro sebesar 15 persen. Untuk bunga ke debitur KUR itu sebesar 3 persen hingga 6-9 persen," katanya pula.
Menurut dia, bila berdasarkan bank penyalur KUR BRI menjadi bank penyalur dengan persentase tertinggi yakni sebesar 72,79 persen, Mandiri 14,89 persen, BPD Lampung 6,77 persen, BSI 4,11 persen, BNI 0,64 persen, dan bank lainnya 0,80 persen.
"Dalam penyaluran KUR, Bank Lampung sebagai bank daerah perlu didorong juga agar lebih dari 6,77 persen. Sebab Bank Lampung harus lebih memahami pasar serta kondisi masyarakat Lampung sendiri sehingga volume penyaluran KUR bisa lebih meningkat dari bank lainnya," ujar dia.