Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan bahwa prosesi adat Lampung Buka Blangan atau membuka pintu rumah dinas menjadi wujud keterbukaan pemerintah kepada rakyat.

"Buka Blangan Mahan Agung atau membuka pintu rumah dinas Mahan Agung ini merupakan bentuk dari keinginan kami sebagai pemerintah agar lebih terbuka bagi masyarakat," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan keterbukaan itu dilakukan dalam berbagai aspek seperti dalam kepemimpinan, proses tata kelola pemerintahan, dalam mengembangkan inovasi dan menyerap aspirasi masyarakat.

"Makna buka pintu Mahan Agung tidak hanya terbuka secara fisik, tapi kami ingin dalam kepemimpinan nanti ada keterbukaan dalam menerima pendapat. Kemudian keterbukaan dalam berfikir, bertindak, dan berinovasi, dan kami berupaya menyerap aspirasi masyarakat dan akan terus memantau perubahan masyarakat secara ekonomi, sosial, budaya, infrastruktur secara berkala," katanya.

Dia menjelaskan selain mewujudkan keterbukaan, melalui prosesi adat Lampung Buka Blangan pihaknya juga berupaya untuk mengajak berbagai pihak untuk memperkuat tali silahturahmi serta gotong royong.

"Dalam membangun Provinsi Lampung butuh sinergi dan gotong royong semua elemen masyarakat, dan juga berbagai instansi. Jadi kita harus perkuat ini agar semua bisa bermitra dan salah satunya untuk mengawali terbentuknya sinergi dalam bingkai kekeluargaan dilalukan melalui adat ini," ucap dia.

Ia pun mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui semangat kebersamaan.

"Mari bersama-sama bersinergi membangun Lampung dengan semangat kebersamaan untuk kesejahteraan masyarakat Lampung," tambahnya.

Baca juga: Gubernur-Wagub Lampung jalani porsesi adat Ngantak serta Buka Belangan


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025