Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung berupaya mengembangkan pembibitan bawang merah secara mandiri untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga.
"Sebagai upaya mengendalikan ketersediaan serta harga komoditas bawang merah, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional yaitu Idul Fitri 2025 telah dipersiapkan langkah-langkah jangka pendek serta jangka panjang," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menjelaskan rencana jangka pendek dalam mengendalikan ketersediaan serta harga bawang merah yang diprediksi mengalami peningkatan permintaan yaitu melaksanakan kerja sama dengan Badan Pangan Nasional RI dalam pemberian subsidi, serta pengiriman pasokan dari provinsi sentra komoditas bawang merah.
"Sedangkan untuk jangka panjang dilakukan penanaman, serta pengembangan kawasan bawang merah di kabupaten sentra, serta melakukan pembibitan secara mandiri untuk meningkatkan produksi," katanya.
Ia merincikan, berdasarkan data 2024 di Lampung, untuk kawasan produksi bawang merah terluas ada di Kabupaten Pringsewu sebagai daerah produksi peringkat pertama dengan produksi mencapai 6.803 kuintal, luas panen 57 hektare, dan provitas 118,8 kuintal per hektare.
Kemudian daerah dengan produksi terbesar kedua adalah Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah produksi sebanyak 4.000 kuintal, luas panen 43 hektare, dan provitas 93 kuintal per hektare.
Selanjutnya, daerah berproduksi ketiga terbanyak ada di Kabupaten Lampung Barat dengan produksi 2.119 kuintal, luas panen 58 hektare, dan provitas sebanyak 36,3 kuintal per hektare.
Daerah lainnya berada di Kabupaten Tanggamus dengan produksi 614 kuintal, luas panen 24 hektare, provitas 25,5 kuintal per hektare, Pesawaran jumlah produksi 1.985 kuintal, luas panen 17 hektare, dan provitas 120 kuintal per hektare.
Selain itu, Lampung Tengah dengan jumlah produksi 781 kuintal, luas panen 17 hektare serta provitas 45,3 kuintal per hektare, dan Kota Metro produksi 150 kuintal, luas panen 3 hektare serta provitas 52,6 kuintal per hektare.
"Ketersediaan komoditas bawang merah di Provinsi Lampung Februari-Mei berjumlah 15.118 ton, sedangkan kebutuhan 10.611 ton dan ada surplus sebanyak 4.507 ton," ucap dia.
Sementara itu, untuk komoditas bawang putih, ketersediaan di Provinsi Lampung hingga Mei 2025, mencapai sebanyak 13.726 ton, dengan kebutuhan 9.032 ton, sehingga tercatat surplus sebesar 4.694 ton.
Baca juga: Pemprov Lampung segera kembangkan area pembibitan bawang merah lokal
Baca juga: Harga komoditas pangan melonjak, BPS: Bawang merah penyebab inflasi tertinggi
Baca juga: BI Lampung uji coba pengembangan hilirisasi komoditas bawang merah dan cabai