Bandarlampung (ANTARA) - Hai semuanya, aku Tri Meilan Purwati atau lebih akrab disapa Mei. Usiaku 20 tahun dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 5.
*Tiba-tiba ke Filipina, kok bisa?*
Yap, pertanyaan yang banyak banget aku terima sewaktu aku berangkat ke Filipina minggu lalu.
Singkat cerita, September 2024 lalu aku terpilih sebagai Youth Representative of Indonesian Planned Parenthood Association (IPPA) atau lebih familiar dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang merupakan salah satu non government organization/NGO tertua di Indonesia yang fokus pada isu pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), isu remaja, perempuan, dan masih banyak lagi. Pemilihan Youth Representative tentunya melalui proses yang cukup panjang sampai pada akhirnya aku terpilih dan kemudian dipercaya untuk menjadi delegasi dalam Eseaor’s Regional Forum pada 21-25 Oktober 2024 tepatnya di Kota Ilo-Ilo, Filipina, dengan tema “Solidarity For Change”
*Jadi satu-satunya remaja dari Indonesia*
Eseaor’s Regional Forum dihadiri oleh 100 representative dari 22 negara member association International Planned Parenthood Federation (IPPF) yang berasal dari Timur, Asia Tenggara, dan Oseania, masing-masing negara menghadirkan ketua, direktur eksekutif, dan satu remaja pilihan, dan aku termasuk satu remaja tersebut sebagai perwakilan dari Indonesia untuk menceritakan aktivitas remaja PKBI dari berbagai daerah.
*Beda Negara, Remaja IPPF Inklusif atau Diskriminatif?*
Sebelum keberangkatan, to be honest aku ngerasa khawatir, ada sedikit kecemasan, karena ini adalah kali pertama aku keluar negeri dan langsung hadir di forum sebesar itu. Tapi First impression aku ke teman-teman remaja IPPF lainnya waw sangat-sangat inklusif, welcome, humble, aku disambut dengan baik, hangat dan pastinya nyaman, kalau ada kesempatan rasanya ingin bertemu mereka lagi dan jujur aku bangga sekali dengan IPPF dan IPPA yang berhasil menanamkan nilai-nilai inklusivitas ke setiap orang di dalamnya termasuk remajanya.
*Di sana ngapain aja sih?*
Pada pertemuan tersebut kami banyak sekali membahas tentang Sexual and Reproductive Health and Rights and Justice (SRHRJ) yang merupakan isu prioritas yang kemudian dibedah dari kacamata global hingga regional dengan metode diskusi panel, presentasi yang menarik, dan pertukaran ide tentang perkembangan, tantangan, dan peluang.
Terkhusus dalam Forum Remaja kami membahas terkait dengan isu SRHRJ dari kacamata orang muda yang kemudian direfleksikan di negara masing-masing, sehingga kami dapat menganalisa berbagai tantangan yang dihadapi masing-masing negara dan melihat peluang kolaborasi yang dapat dilakukan untuk sama-sama menyuarakan isu ini. Kami juga membahas terkait dengan Meaningful Youth Participation atau partisipasi bermakna orang muda dalam setiap sektor organisasi, baik dalam proses perencanaan maupun implementasi, sehingga orang muda dilibatkan secara bermakna dalam setiap aktivitas organisasi.
Terkhusus di Indonesia ketika berbicara tentang seksualitas tentu masih sangat tabu, padahal penting untuk memahami hak-hak seksual dan reproduksi kita sedari dini, agar kita paham akan otonomi tubuh kita dan berbagai resiko yang bisa saja terjadi jika kita tidak memahami secara utuh akan diri kita.
*Setiap negara punya warna*
Yap! Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, termasuk dalam menyuarakan isu SRHRJ yang memiliki cerita menarik yang berbeda-beda. Tentu hal tersebut sangat membuka wawasanku akan dunia luar yang memiliki banyak sekali perbedaan dengan di Indonesia.
*Malam Budaya memperkuat solidaritas*
Kegiatan ini diakhiri dengan malam budaya dimana seluruh delegasi menggunakan pakaian tradisional dari negara masing-masing, juga menampilkan berbagai kesenian, dan permainan yang menarik yang tentunya menambah ikatan kekeluargaan seluruh delegasi yang hadir.
Eseaor’s Regional Forum menjadi momentum yang sangat berharga dalam hidupku, membuka wawasan, membangun jejaring internasional dan memberikan pengalaman yang sangat berkesan dan tidak akan terlupakan.
Sebagai generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan, ayo sama-sama kita bergerak dan menyuarakan isu-isu di sekitar kita dan memberikan dampak positif di masyarakat.
Orang Muda untuk Masa Depan Indonesia
*) Catatan Perjalanan Tri Meilan Purwati, Remaja PKBI Lampung/Sekretaris Forum Remaja Nasional PKBI
Tri Meilan Purwati, Remaja PKBI Lampung/Sekretaris Forum Remaja Nasional PKBI, delegasi Indonesia di Eseaor’s Regional Forum pada 21-25 Oktober 2024, di Kota Ilo-Ilo, Filipina, dengan tema “Solidarity For Change”. ANTARA/HO-Dok Pribadi
*Tiba-tiba ke Filipina, kok bisa?*
Yap, pertanyaan yang banyak banget aku terima sewaktu aku berangkat ke Filipina minggu lalu.
Singkat cerita, September 2024 lalu aku terpilih sebagai Youth Representative of Indonesian Planned Parenthood Association (IPPA) atau lebih familiar dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang merupakan salah satu non government organization/NGO tertua di Indonesia yang fokus pada isu pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), isu remaja, perempuan, dan masih banyak lagi. Pemilihan Youth Representative tentunya melalui proses yang cukup panjang sampai pada akhirnya aku terpilih dan kemudian dipercaya untuk menjadi delegasi dalam Eseaor’s Regional Forum pada 21-25 Oktober 2024 tepatnya di Kota Ilo-Ilo, Filipina, dengan tema “Solidarity For Change”
*Jadi satu-satunya remaja dari Indonesia*
Eseaor’s Regional Forum dihadiri oleh 100 representative dari 22 negara member association International Planned Parenthood Federation (IPPF) yang berasal dari Timur, Asia Tenggara, dan Oseania, masing-masing negara menghadirkan ketua, direktur eksekutif, dan satu remaja pilihan, dan aku termasuk satu remaja tersebut sebagai perwakilan dari Indonesia untuk menceritakan aktivitas remaja PKBI dari berbagai daerah.
*Beda Negara, Remaja IPPF Inklusif atau Diskriminatif?*
Sebelum keberangkatan, to be honest aku ngerasa khawatir, ada sedikit kecemasan, karena ini adalah kali pertama aku keluar negeri dan langsung hadir di forum sebesar itu. Tapi First impression aku ke teman-teman remaja IPPF lainnya waw sangat-sangat inklusif, welcome, humble, aku disambut dengan baik, hangat dan pastinya nyaman, kalau ada kesempatan rasanya ingin bertemu mereka lagi dan jujur aku bangga sekali dengan IPPF dan IPPA yang berhasil menanamkan nilai-nilai inklusivitas ke setiap orang di dalamnya termasuk remajanya.
*Di sana ngapain aja sih?*
Pada pertemuan tersebut kami banyak sekali membahas tentang Sexual and Reproductive Health and Rights and Justice (SRHRJ) yang merupakan isu prioritas yang kemudian dibedah dari kacamata global hingga regional dengan metode diskusi panel, presentasi yang menarik, dan pertukaran ide tentang perkembangan, tantangan, dan peluang.
Terkhusus dalam Forum Remaja kami membahas terkait dengan isu SRHRJ dari kacamata orang muda yang kemudian direfleksikan di negara masing-masing, sehingga kami dapat menganalisa berbagai tantangan yang dihadapi masing-masing negara dan melihat peluang kolaborasi yang dapat dilakukan untuk sama-sama menyuarakan isu ini. Kami juga membahas terkait dengan Meaningful Youth Participation atau partisipasi bermakna orang muda dalam setiap sektor organisasi, baik dalam proses perencanaan maupun implementasi, sehingga orang muda dilibatkan secara bermakna dalam setiap aktivitas organisasi.
Terkhusus di Indonesia ketika berbicara tentang seksualitas tentu masih sangat tabu, padahal penting untuk memahami hak-hak seksual dan reproduksi kita sedari dini, agar kita paham akan otonomi tubuh kita dan berbagai resiko yang bisa saja terjadi jika kita tidak memahami secara utuh akan diri kita.
*Setiap negara punya warna*
Yap! Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, termasuk dalam menyuarakan isu SRHRJ yang memiliki cerita menarik yang berbeda-beda. Tentu hal tersebut sangat membuka wawasanku akan dunia luar yang memiliki banyak sekali perbedaan dengan di Indonesia.
*Malam Budaya memperkuat solidaritas*
Kegiatan ini diakhiri dengan malam budaya dimana seluruh delegasi menggunakan pakaian tradisional dari negara masing-masing, juga menampilkan berbagai kesenian, dan permainan yang menarik yang tentunya menambah ikatan kekeluargaan seluruh delegasi yang hadir.
Eseaor’s Regional Forum menjadi momentum yang sangat berharga dalam hidupku, membuka wawasan, membangun jejaring internasional dan memberikan pengalaman yang sangat berkesan dan tidak akan terlupakan.
Sebagai generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan, ayo sama-sama kita bergerak dan menyuarakan isu-isu di sekitar kita dan memberikan dampak positif di masyarakat.
Orang Muda untuk Masa Depan Indonesia
*) Catatan Perjalanan Tri Meilan Purwati, Remaja PKBI Lampung/Sekretaris Forum Remaja Nasional PKBI