Banda Aceh (ANTARA) - Lifter Lampung Muhammad Husni semringah karena mampu memecahkan berbagai rekor nasional pada cabang angkat besi kelas 55 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024, Rabu.
Atlet 19 tahun itu memecahkan berbagai rekor nasional dalam perjalanannya memenangi medali emas, di GOR Seuramo, Banda Aceh, dengan total angkatan 269 kilogram. Total angkatan 269 kilogram itu memecahkan rekor nasional kelas 55 kilogram putra yang diukir Husni sendiri, yakni 254 kilogram.
Pada snatch, Husni juga memecahkan rekor atas namanya sendiri yang sebelumnya terukir di angkatan 119 kilogram, demikian juga pada kategori clean and jerk, Husni melampaui rekor 141 kilogram yang dicatatkan oleh Adi Nugroho, dengan catatan 142 dan 145 kilogramnya.
“Tidak (ditarget medali emas). Ditargetnya suruh pecah rekor di rumah. Melampaui rekor latihan. Di 102 (kilogram) snatch,” kata Husni saat ditemui usai pertandingan.
Pada Rabu, Husni tidak pernah gagal dalam melakukan angkatan. Untuk snatch, ia sukses mengangkat 115 kilogram, 124 kilogram, dan 124 kilogram, sedangkan untuk clean and jerk, Husn berhasil mengangkat 135 kilogram pada angkatan pertama, kemudian pada angkatan kedua dengan 142 kilogram, dan pada angkatan terakhir dengan 145 kilogram.
Permintaan beban yang diminta Husni selalu berada di atas permintaan beban para pesaingnya, dan menurutnya ia sejak awal cukup percaya diri mampu mengangkatnya.
“Kepercayaan diri itu datang dari latihan keras dan berdoa, juga orang tua selalu menyemangati,” tutur mahasiswa salah satu universitas swasta di Lampung itu.
Keberhasilan Husni memenangi medali emas membuat dirinya akan mendapatkan bonus Rp 300 juta dari Pemerintah Provinsi Lampung. Husni mengatakan uang bonus itu akan digunakan untuk kebutuhan orang tuanya.
“Ya buat beli rumah, buat orang tua. Sama disimpan buat ke depannya saya. Yang penting orang tua dulu,” pungkas sosok pemalu yang mengenal olahraga angkat besi sejak usia 11 tahun itu.
Atlet 19 tahun itu memecahkan berbagai rekor nasional dalam perjalanannya memenangi medali emas, di GOR Seuramo, Banda Aceh, dengan total angkatan 269 kilogram. Total angkatan 269 kilogram itu memecahkan rekor nasional kelas 55 kilogram putra yang diukir Husni sendiri, yakni 254 kilogram.
Pada snatch, Husni juga memecahkan rekor atas namanya sendiri yang sebelumnya terukir di angkatan 119 kilogram, demikian juga pada kategori clean and jerk, Husni melampaui rekor 141 kilogram yang dicatatkan oleh Adi Nugroho, dengan catatan 142 dan 145 kilogramnya.
“Tidak (ditarget medali emas). Ditargetnya suruh pecah rekor di rumah. Melampaui rekor latihan. Di 102 (kilogram) snatch,” kata Husni saat ditemui usai pertandingan.
Pada Rabu, Husni tidak pernah gagal dalam melakukan angkatan. Untuk snatch, ia sukses mengangkat 115 kilogram, 124 kilogram, dan 124 kilogram, sedangkan untuk clean and jerk, Husn berhasil mengangkat 135 kilogram pada angkatan pertama, kemudian pada angkatan kedua dengan 142 kilogram, dan pada angkatan terakhir dengan 145 kilogram.
Permintaan beban yang diminta Husni selalu berada di atas permintaan beban para pesaingnya, dan menurutnya ia sejak awal cukup percaya diri mampu mengangkatnya.
“Kepercayaan diri itu datang dari latihan keras dan berdoa, juga orang tua selalu menyemangati,” tutur mahasiswa salah satu universitas swasta di Lampung itu.
Keberhasilan Husni memenangi medali emas membuat dirinya akan mendapatkan bonus Rp 300 juta dari Pemerintah Provinsi Lampung. Husni mengatakan uang bonus itu akan digunakan untuk kebutuhan orang tuanya.
“Ya buat beli rumah, buat orang tua. Sama disimpan buat ke depannya saya. Yang penting orang tua dulu,” pungkas sosok pemalu yang mengenal olahraga angkat besi sejak usia 11 tahun itu.