Bandarlampung (ANTARA) -
Tim futsal putra Lampung yang bermain di grup B Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara kembali menelan kekalahan setelah ditaklukkan Aceh dengan skor 1-6.
"Ini menjadi kekalahan ketiga tim futsal Lampung setelah sebelumnya kalah dari favorit juara PON XXI, Kalimantan Timur (1-2) dan Banten (1-2)," kata Manajer Tim Futsal Lampung, M Sabiq, saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.
Ia menyebutkan tim futsal Lampung dipastikan tersingkir mengingat telah tiga kali menelan kekalahan. Menurut dia, kekalahan ini memang sangat tidak terduga, karena penampilan tim futsal Lampung sebenarnya cukup baik.
"Sebenarnya tak tampak pemain yang demam lapangan. Mereka main cukup baik dan proses permainan di dua pertandingan awal relatif berimbang, justru Lampung lebih banyak menguasai bola, terutama saat menghadapi Banten. Tetapi dalam dunia sepak bola dan futsal memang tidak selalu tim yang banyak menguasai bola itu menjadi pemenang," tutur Sabiq.
Tim Lampung, lanjutnya, sebenarnya tampil sangat bagus dan penuh daya juang. Namun tim lawan juga menampilkan hal yang sama.
“Ya memang hasilnya sangat mengecewakan. Kami mohon maaf belum bisa membawa pulang medali. Semoga ini menjadi pelajaran kami untuk menyiapkan tim ke depan lebih baik. Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besar, kepada masyarakat Lampung, KONI Provinsi Lampung yang sudah support kami dan semua pihak terkait lainnya,” tambah Sabiq.
Ketua Asosiasi Futsal Lampung Edi Purwanto mengatakan bahwa tidak ada yang perlu disesali melihat hasil tersebut, karena semua tim yang bertanding di PON adalah tim yang sudah teruji saat mengikuti pra PON atau BK PON. Maka dari itu semua yang bertanding di PON sudah harus siap dengan kemenangan dan siap kalah.
“Saya rasa ini risiko dari sebuah kompetisi ketat. Setiap tim yang paling siap mental dan fisik lah yang akan menang. Maka kami realistis, tim sudah berjuang keras untuk bermain all-out di setiap pertandingan. Namun jika hasilnya seperti ini ya jangan disesali. Risiko menang dan kalah itu selalu ada.” katanya.
Ke depan, lanjut Don Pecci panggilan akrab Edi Purwanto, Asosiasi Futsal Provinsi Lampung akan melakukan evaluasi yang mendalam tentang tim yang kelak akan disiapkan untuk ke PON XXII di NTB-NTT.
“Pasti kami evaluasi. Peluang kita sudah tertutup sekarang. Dan kita berfikir ke depan, untuk menyiapkan tim melalui program jangka panjang. Karena masih ada 4 tahun ke depan. Dan kami akan melakukan evaluasi dengan realistis dari hasil PON XXI ini. Semua unsur pasti dievaluasi secara profesional. Karena PON ini bukan cari pengalaman bagi pemain, namun harus yang siap tanding,” katanya.
Dia mengibaratkan dalam sebuah kompetisi Liga Inggris misalnya, ada tim yang setiap tahun masuk dalam Liga Premier itu, namun tidak pernah juara, bahkan selalu hanya posisi 14-15 yang hanya aman dari degradasi, tetapi mereka tetap eksis di liga.
“Jadi yang menjadi program kami adalah menjadikan futsal Lampung menjadi langganan masuk ke PON, dan suatu saat kita juara juga,” katanya.
Dia juga meminta maaf kepada seluruh pihak yang selama ini mendukung tim futsal.
”Mohon maaf kepada Ketua Umum dan seluruh pengurus KONI Lampung, Asprov PSSI Lampung, dan seluruh masyarakat Lampung atas hasil ini. Ke depan kami akan melakukan yang lebih baik,” tambahnya.
Tim futsal Lampung masih harus bertanding dua kali melawan Papua Pegunungan dan Sulawesi Selatan pada babak penyisihan grup B ini.
"Ini menjadi kekalahan ketiga tim futsal Lampung setelah sebelumnya kalah dari favorit juara PON XXI, Kalimantan Timur (1-2) dan Banten (1-2)," kata Manajer Tim Futsal Lampung, M Sabiq, saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.
Ia menyebutkan tim futsal Lampung dipastikan tersingkir mengingat telah tiga kali menelan kekalahan. Menurut dia, kekalahan ini memang sangat tidak terduga, karena penampilan tim futsal Lampung sebenarnya cukup baik.
"Sebenarnya tak tampak pemain yang demam lapangan. Mereka main cukup baik dan proses permainan di dua pertandingan awal relatif berimbang, justru Lampung lebih banyak menguasai bola, terutama saat menghadapi Banten. Tetapi dalam dunia sepak bola dan futsal memang tidak selalu tim yang banyak menguasai bola itu menjadi pemenang," tutur Sabiq.
Tim Lampung, lanjutnya, sebenarnya tampil sangat bagus dan penuh daya juang. Namun tim lawan juga menampilkan hal yang sama.
“Ya memang hasilnya sangat mengecewakan. Kami mohon maaf belum bisa membawa pulang medali. Semoga ini menjadi pelajaran kami untuk menyiapkan tim ke depan lebih baik. Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besar, kepada masyarakat Lampung, KONI Provinsi Lampung yang sudah support kami dan semua pihak terkait lainnya,” tambah Sabiq.
Ketua Asosiasi Futsal Lampung Edi Purwanto mengatakan bahwa tidak ada yang perlu disesali melihat hasil tersebut, karena semua tim yang bertanding di PON adalah tim yang sudah teruji saat mengikuti pra PON atau BK PON. Maka dari itu semua yang bertanding di PON sudah harus siap dengan kemenangan dan siap kalah.
“Saya rasa ini risiko dari sebuah kompetisi ketat. Setiap tim yang paling siap mental dan fisik lah yang akan menang. Maka kami realistis, tim sudah berjuang keras untuk bermain all-out di setiap pertandingan. Namun jika hasilnya seperti ini ya jangan disesali. Risiko menang dan kalah itu selalu ada.” katanya.
Ke depan, lanjut Don Pecci panggilan akrab Edi Purwanto, Asosiasi Futsal Provinsi Lampung akan melakukan evaluasi yang mendalam tentang tim yang kelak akan disiapkan untuk ke PON XXII di NTB-NTT.
“Pasti kami evaluasi. Peluang kita sudah tertutup sekarang. Dan kita berfikir ke depan, untuk menyiapkan tim melalui program jangka panjang. Karena masih ada 4 tahun ke depan. Dan kami akan melakukan evaluasi dengan realistis dari hasil PON XXI ini. Semua unsur pasti dievaluasi secara profesional. Karena PON ini bukan cari pengalaman bagi pemain, namun harus yang siap tanding,” katanya.
Dia mengibaratkan dalam sebuah kompetisi Liga Inggris misalnya, ada tim yang setiap tahun masuk dalam Liga Premier itu, namun tidak pernah juara, bahkan selalu hanya posisi 14-15 yang hanya aman dari degradasi, tetapi mereka tetap eksis di liga.
“Jadi yang menjadi program kami adalah menjadikan futsal Lampung menjadi langganan masuk ke PON, dan suatu saat kita juara juga,” katanya.
Dia juga meminta maaf kepada seluruh pihak yang selama ini mendukung tim futsal.
”Mohon maaf kepada Ketua Umum dan seluruh pengurus KONI Lampung, Asprov PSSI Lampung, dan seluruh masyarakat Lampung atas hasil ini. Ke depan kami akan melakukan yang lebih baik,” tambahnya.
Tim futsal Lampung masih harus bertanding dua kali melawan Papua Pegunungan dan Sulawesi Selatan pada babak penyisihan grup B ini.