Lampung Barat (ANTARA) - Terhitung selama 6 jam perjalanan darat dari Bandarlampung, Tim Dompet Dhuafa Lampung menuju Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di sekitar Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat.
Kecamatan Lumbok Seminung terletak di paling ujung barat Provinsi Lampung yang berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu. Dengan kondisi geografis yang terletak di antara hamparan Danau Ranau dan sebagian lainnya di kaki Gunung Seminung.
Perjalanan ini dalam rangka penyaluran program sedekah Al Quran, iqro dan rehal (dudukan meja baca Alquran) serta bingkisan untuk para guru ngaji. Program ini berkolaborasi dengan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kecamatan Lumbok Seminung, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).
Sebanyak 10 TPA yang tersebar di Pekon Ujung, Pekon Lombok Selatan, Pekon Lombok Timur, Pekon Heni Arong, Pekon Keagungan dan Pekon Sukamaju mendapatkan bantuan. Enam Pekon yang berada di Kecamatan Kumbok Seminung tersebut mendapatkan bantuan sebanyak 150 Al Quran, 50 iqro, dan 50 rehal serta 10 bingkisan untuk guru ngaji pada pada Rabu (24/7) dan Kamis (25/7) lalu.
Kolaboraksi Dompet Dhuafa Lampung dengan mahasiswa KKN ini merupakan upaya untuk menghadirkan pemerataan Al Quran dan fasilitas sarana pendidikan Islam kepada masyarakat Lampung.
"Dompet Dhuafa Lampung hadir untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Jadi ketika kami mendapatkan informasi dari teman-teman mahasiswa KKN. Tentu kami siap untuk membantu dan turut serta dalam pembentukan generasi qurani," ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung Yogi Achmad Fajar.
Selama ini, para santri mengaji dengan membawa Al Quran dan iqro yang dimiliki masing-masing. TPA memiliki keterbatasan untuk menyediakan Al Quran dan iqro yang dibutuhkan santri.
"Di sini masih banyak TPA yang membutuhkan. Dari yang belum memiliki bangunan sendiri, kegiatan TPA yang berlangsung di rumah hingga bangunan TPA yang masih berdinding papan. Jumlah Al Quran dan iqro pun masih terbatas. Bahkan di beberapa TPA, para santri terpaksa menggunakan Al Quran dan iqro yang sudah tak layak untuk mengaji," ujar Rizki Saputra, Kordinator KKN Kecamatan Lumbok Seminung.
Alhasil kehadiran tim Dompet Dhuafa Lampung disambut hangat dan antusias oleh setiap guru ngaji dan para santri. Terpancar raut wajah bahagia, ketika mereka mendapat kabar akan memiliki Al Quran, iqro, dan rehal yang baru.
"Terima kasih Dompet Dhuafa Lampung, para santri kini mendapatkan Al Quran, iqro, dan rehal baru. Semoga menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus belajar," ujar Solihin, salah satu guru ngaji penerima manfaat program ini. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Zakat Awards 2024 dorong semangat inovasi dan pemberdayaan di Indonesia
Baca juga: LKC Dompet Dhuafa gulirkan kembali program Bidan Untuk Negeri
Kecamatan Lumbok Seminung terletak di paling ujung barat Provinsi Lampung yang berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu. Dengan kondisi geografis yang terletak di antara hamparan Danau Ranau dan sebagian lainnya di kaki Gunung Seminung.
Perjalanan ini dalam rangka penyaluran program sedekah Al Quran, iqro dan rehal (dudukan meja baca Alquran) serta bingkisan untuk para guru ngaji. Program ini berkolaborasi dengan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kecamatan Lumbok Seminung, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).
Sebanyak 10 TPA yang tersebar di Pekon Ujung, Pekon Lombok Selatan, Pekon Lombok Timur, Pekon Heni Arong, Pekon Keagungan dan Pekon Sukamaju mendapatkan bantuan. Enam Pekon yang berada di Kecamatan Kumbok Seminung tersebut mendapatkan bantuan sebanyak 150 Al Quran, 50 iqro, dan 50 rehal serta 10 bingkisan untuk guru ngaji pada pada Rabu (24/7) dan Kamis (25/7) lalu.
Kolaboraksi Dompet Dhuafa Lampung dengan mahasiswa KKN ini merupakan upaya untuk menghadirkan pemerataan Al Quran dan fasilitas sarana pendidikan Islam kepada masyarakat Lampung.
"Dompet Dhuafa Lampung hadir untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Jadi ketika kami mendapatkan informasi dari teman-teman mahasiswa KKN. Tentu kami siap untuk membantu dan turut serta dalam pembentukan generasi qurani," ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung Yogi Achmad Fajar.
Selama ini, para santri mengaji dengan membawa Al Quran dan iqro yang dimiliki masing-masing. TPA memiliki keterbatasan untuk menyediakan Al Quran dan iqro yang dibutuhkan santri.
"Di sini masih banyak TPA yang membutuhkan. Dari yang belum memiliki bangunan sendiri, kegiatan TPA yang berlangsung di rumah hingga bangunan TPA yang masih berdinding papan. Jumlah Al Quran dan iqro pun masih terbatas. Bahkan di beberapa TPA, para santri terpaksa menggunakan Al Quran dan iqro yang sudah tak layak untuk mengaji," ujar Rizki Saputra, Kordinator KKN Kecamatan Lumbok Seminung.
Alhasil kehadiran tim Dompet Dhuafa Lampung disambut hangat dan antusias oleh setiap guru ngaji dan para santri. Terpancar raut wajah bahagia, ketika mereka mendapat kabar akan memiliki Al Quran, iqro, dan rehal yang baru.
"Terima kasih Dompet Dhuafa Lampung, para santri kini mendapatkan Al Quran, iqro, dan rehal baru. Semoga menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus belajar," ujar Solihin, salah satu guru ngaji penerima manfaat program ini. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Zakat Awards 2024 dorong semangat inovasi dan pemberdayaan di Indonesia
Baca juga: LKC Dompet Dhuafa gulirkan kembali program Bidan Untuk Negeri