Bandarlampung (ANTARA) - Wedang jahe gula aren usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Kalianda, Lampung Selatan sudah melakukan penjualan sampai ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Dubai, dan Korea Selatan.
“Kami sudah melakukan penjualan ke empat negara tersebut, dan saat ini sudah melakukan pengiriman ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Jambi. Alhamdulillah penjualan terus meningkat, apalagi dengan adanya dukungan perkembangan zaman yang semakin canggih,” kata Haris Pratama, owner Wedang jahe, di Bandarlampung, Senin.
Menurutnya, selama ini penjualan bisa dilakukan baik di rumah, maupun dijual pada kegiatan pameran bazar yang diadakan oleh pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi atau instansi lainnya.
Selain itu, wedang jahe gula aren ini juga menjadi salah satu minuman khas Kalianda, Lampung Selatan. Minuman ini sangat baik dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak. Tidak mengandung bahan berbahaya, karena terbuat dari bahan-bahan hasil tanam.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat wedang jahe ini, yaitu jahe merah asli dan gula aren asli.
“Jadi minuman ini sangat baik diminum oleh orang dewasa dan anak-anak. Bahkan bisa membuat badan sehat dan segar, karena terdapat kandungan jahe merah yang bisa menambah daya tahan dan kekebalan tubuh, agar tidak mudah terserang penyakit,” ujarnya.
Haris menjelaskan, untuk memasarkan produk miliknya sangatlah mudah, apalagi di zaman dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Banyak platform jualan online market place untuk bisa menjual barang dagangan miliknya, seperti Tokopedia, Shopee, Buka Lapak, Lazada, dan lainnya.
Para calon pembeli cukup masuk ke aplikasi Shopee dengan nama lahang_aren_indonesia, di situ bukan hanya wedang jahe gula aren saja yang dijual, tetapi ada beberapa produk lainnya, seperti gula semut organik dan kopi gula aren.
Mengenai harga, ia menjelaskan, sangat terjangkau untuk gula semut organik Rp20.000, wedang jahe gula aren Rp30.000, dan kopi gula aren Rp30.000.
“Kalau dari harga masih sangat terjangkau, untuk kualitas boleh diadu dengan produk-produk lainnya. Karena semua ini terbuat dari bahan organik dan tanpa bahan pengawet,” ujarnya lagi.
Haris menjelaskan, untuk membuka usaha ini, dirinya memulai dengan melakukan pinjaman KUR BRI. Setelah melakukan pinjaman dari BRI, dia langsung mengembangkan usahanya. Bahkan, saat ini sudah dapat memproduksi lebih banyak lagi, serta sudah dapat mengirim ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Dubai, Australia, dan Korea Selatan.
“Saya sangat senang dengan bantuan KUR yang diberikan oleh BRI, semoga dengan bantuan ini semakin bisa berkembang dan bisa lebih baik lagi,” kata Haris.
Baca juga: Bupati Lampung Selatan rogoh kocek pribadi untuk pengembangan Wisata Air Terjun Way Kalam
Baca juga: Lampung Ethnica salah satu UMKM binaan BRI yang ikut PMB 2023