Bandarlampung (ANTARA) - Realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Lampung hingga triwulan I 2024 mencapai Rp7,62 triliun.
Baca juga: Realisasi penerimaan kepabeanan cukai Lampung 13,60 persen
Baca juga: Realisasi PNBP triwulan pertama di Lampung sudah Rp432,84 miliar
Baca juga: Lampung peroleh alokasi APBN 2024 sebesar Rp31,58 triliun
"Realisasi belanja negara di triwulan I 2024 ini sebesar Rp7,62 triliun, atau sudah mencapai 24,07 persen dari pagu," ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung Mohammad Dody Fachrudin di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan pagu belanja APBN di 2024 tercatat sebesar Rp31,6 triliun, dan dengan ada realisasi sebanyak Rp7,62 triliun tersebut pada triwulan I 2024 ini, maka ada pertumbuhan sebesar 7,26 persen dari tahun ke tahun.
"Kontribusi terbesar pertumbuhan realisasi belanja di triwulan I 2024 ini berasal dari komponen transfer ke daerah sebesar Rp5,22 triliun dari pagu sebanyak Rp22,2 triliun. Khususnya pada dana alokasi umum berjumlah Rp3,5 triliun dan dana alokasi khusus non fisik yang berjumlah Rp985 miliar," katanya.
Dia menjelaskan tumbuhnya kinerja belanja negara didukung juga dengan adanya percepatan penyerapan belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang jumlah total realisasinya sebesar Rp2,3 triliun dari pagu Rp9,4 triliun.
"Percepatan penyerapan dari belanja pemerintah pusat ini khusus terjadi pada belanja barang sebesar 88,11 persen dari tahun per tahun, atau dengan jumlah realisasi sebesar Rp1,17 triliun. Hal ini di dorong dari adanya peningkatan realisasi belanja barang diantaranya untuk pengadaan logistik penghitungan suara dalam rangka Pemilihan Umum 2024," tambahnya.
Kemudian belanja pegawai mengalami peningkatan sebesar 42,50 persen dari tahun ke tahun, dengan realisasi sebesar Rp1,05 triliun yang didukung dengan adanya penyaluran tunjangan hari raya (THR) saat Idul Fitri dan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN) dari pagu sebesar Rp3,9 triliun.
"Sedangkan untuk realisasi belanja lainnya seperti belanja modal dari pagu Rp1,1 triliun realisasinya sudah sebesar Rp144 miliar. Dan dari sisi kinerja penyerapan lebih cepat terserap 2,89 persen dibanding tahun lalu. Porsi belanja modal di triwulan I 2024 ini sebagian besar berfokus kepada pembangunan prasarana jalan, irigasi dan jaringan sebesar 57,76 persen dan juga untuk belanja modal gedung serta bangunan 22,72 persen," ucap dia.
Lalu untuk belanja bantuan sosial mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 397,35 persen dari tahun per tahun. Dari pagu di 2024 sebesar Rp36,8 miliar telah terealisasi di triwulan I sebesar Rp20,3 miliar. Realisasi pertumbuhan itu terjadi karena adanya percepatan realisasi belanja bantuan pendidikan tinggi oleh UIN Radin Intan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
"Selanjutnya untuk realisasi dana desa sebesar Rp636 miliar dari pagu sebesar Rp2,2 triliun, lalu adanya realisasi dana alokasi umum Rp3,5 triliun dari pagu Rp13,6 triliun atau mengalami pertumbuhan 0,31 persen dari tahun ke tahun," ujar dia lagi.
"Kontribusi terbesar pertumbuhan realisasi belanja di triwulan I 2024 ini berasal dari komponen transfer ke daerah sebesar Rp5,22 triliun dari pagu sebanyak Rp22,2 triliun. Khususnya pada dana alokasi umum berjumlah Rp3,5 triliun dan dana alokasi khusus non fisik yang berjumlah Rp985 miliar," katanya.
Dia menjelaskan tumbuhnya kinerja belanja negara didukung juga dengan adanya percepatan penyerapan belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang jumlah total realisasinya sebesar Rp2,3 triliun dari pagu Rp9,4 triliun.
"Percepatan penyerapan dari belanja pemerintah pusat ini khusus terjadi pada belanja barang sebesar 88,11 persen dari tahun per tahun, atau dengan jumlah realisasi sebesar Rp1,17 triliun. Hal ini di dorong dari adanya peningkatan realisasi belanja barang diantaranya untuk pengadaan logistik penghitungan suara dalam rangka Pemilihan Umum 2024," tambahnya.
Kemudian belanja pegawai mengalami peningkatan sebesar 42,50 persen dari tahun ke tahun, dengan realisasi sebesar Rp1,05 triliun yang didukung dengan adanya penyaluran tunjangan hari raya (THR) saat Idul Fitri dan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN) dari pagu sebesar Rp3,9 triliun.
"Sedangkan untuk realisasi belanja lainnya seperti belanja modal dari pagu Rp1,1 triliun realisasinya sudah sebesar Rp144 miliar. Dan dari sisi kinerja penyerapan lebih cepat terserap 2,89 persen dibanding tahun lalu. Porsi belanja modal di triwulan I 2024 ini sebagian besar berfokus kepada pembangunan prasarana jalan, irigasi dan jaringan sebesar 57,76 persen dan juga untuk belanja modal gedung serta bangunan 22,72 persen," ucap dia.
Lalu untuk belanja bantuan sosial mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 397,35 persen dari tahun per tahun. Dari pagu di 2024 sebesar Rp36,8 miliar telah terealisasi di triwulan I sebesar Rp20,3 miliar. Realisasi pertumbuhan itu terjadi karena adanya percepatan realisasi belanja bantuan pendidikan tinggi oleh UIN Radin Intan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
"Selanjutnya untuk realisasi dana desa sebesar Rp636 miliar dari pagu sebesar Rp2,2 triliun, lalu adanya realisasi dana alokasi umum Rp3,5 triliun dari pagu Rp13,6 triliun atau mengalami pertumbuhan 0,31 persen dari tahun ke tahun," ujar dia lagi.
Baca juga: Realisasi penerimaan kepabeanan cukai Lampung 13,60 persen
Baca juga: Realisasi PNBP triwulan pertama di Lampung sudah Rp432,84 miliar
Baca juga: Lampung peroleh alokasi APBN 2024 sebesar Rp31,58 triliun